Mohon tunggu...
setan berpikir
setan berpikir Mohon Tunggu...

Pernah selamat dari tenggelam di Pantai Kuta, Bali karena sebuah buku bekas seharga lima ribu rupiah yang dibeli di Pasar Blauran, Surabaya...dan buku itu bukan tentang berenang. Itu sebabnya aku yakin hidup ini pada dasarnya adalah menyambungkan titik-titik.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Dan Passion Itu Sesungguhnya Bukanlah Gairah

16 April 2015   21:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:01 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Passion berakar dari kata Latin "pati" yang berarti penderitaan. Kata Inggris "patient" yang berarti orang yang sakit juga berasal dari kata ini. "Patient" dalam Inggris juga berarti kesabaran.

Kata "pati" dalam Latin tadi kemudian berubah menjadi "passio" yang secara khusus bermakna "penderitaan Yesus di atas Salib". Inggris kemudian mengambil kata "passion" ini dari Perancis. Baru di abad 16, kata yang awalnya bermakna kemampuan menahan penderitaan ini bergeser menjadi "gairah seksual" dan "kemarahan". Dengan memahami makna asal "passion" inilah kemudian kita bisa mengerti mengapa dalam film "The Passion of the Christ" yang kita saksikan adalah kekerasan di luar batas terhadap Yesus, bukan adegan-adegan porno.

Sekarang ini kita mendengar kata-kata "passion" begitu murah digunakan. "Menjadi dokter adalah passion saya", "Menjadi penyanyi adalah passion saya", tetapi kadang-kadang tidak nampak kesediaannya menderita untuk itu semua.

Saya diberitahu pentingnya memahami asal kata ini dari buku Kevin Hall, Aspire: Discovering Your Purpose Through the Power of Words, 2010.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun