Mohon tunggu...
Sesilia Kartika Purwaningrum
Sesilia Kartika Purwaningrum Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Ilmu Komunikasi konsentrasi Jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menulis Editorial

22 Mei 2012   12:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:58 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Editorial adalah pikiran dari sebuah institusi yang diuji didepan sidang pendapat umum, editorial juga adalah penyajian fakta dan opini yang menafsirkan berita yang penting dan mempengaruhi pendapat umum.Menulis editorial bukan berarti kita menulis untuk diri sendiri tetapi untuk sebuah surat kabar. Beberapa bagian yang perlu diperhatikan dalam editorial adalah dalam editorial juga terdapat pembukaan isi dan penutup seperti sebuah cerita. Menjelaskan secara objektif terhadap satu isu yang khusus atau isu yang sedang dibicarakan. Pendapat yang disampaikan biasanya berasal dari sudut pandang yang bertentangan dan secara langsung ditunjukan. Opini yang disampaikan juga mengandungpendapat alternatif sehingga penulis editorial bisa memberikan solusi dalam sebagian kalimat di editorial.

Dilihat dari perspektif yang sedikit berbeda tujuan editorial dibagi dalam tiga kategori (1) menjelaskan (to explain), (2) meyakinkan (to persuade), (3) menilai (to evaluate). Dari tujuan tersebut editorial bisa memiliki satu atau tujuan yang lebih. Pertama Menjelaskan Informasi, dalam penjelasan penekanan bukan pada pengalaman atau penilaian seseorang, melainkan pada penyajian fakta dan gagasan yang objektif dan tanpa prasangka. Umumnya editorial tidak selalu menjelaskan tetapi kadang-kadang memusatkan pada informasi. Misalnya sebuah ediorial berfungsi melaporkan informasi yang kurang tepat untuk dimuat pada halaman berita. Kedua Meyakinkan Pembaca (Persuading the Readers) metode-metode persuasi akan dibagi menjadi tiga klasifikasi umum, yaitu penalaran deduktif, penalaran induktif, dan kombinasi keduanya. Penalaran deduktifdigambarkan sebagai berikut (a)Semua orang komunis ateis. (b)Jones seorang komunis. (c)Jadi Jones seorang ateis. Dalam penulis editorial, kunci suksenya argumentasi deduktif adalah meyakinkan pembaca bahwa premis-premis argumentasi didasarkan pada kebenaran. Selanjutnya penalaran induktif (a)Setiap pergi ke Boston saya melihat banyak orang memakai jas dan dasi. (b)Saya tidak melihat banyak orang memakain jas dan dasi di Los Angeles. (c) Jadi, orang Boston lebih banyak menggunakan jas dan dasi dari pada orang Los Angeles. Penalaran induktif tidak memaksa seperti metode deduktif karena pembaca akan menannyakan keseragamanhasil observasi. Ketiga, menilai Peristiwa ( Evaluatin an Event), selain menjelaskan dan meyakinkan editorial bisa juga memulai peristiwa. Berbeda dengan penjelasan yang menyajikan fakta-fakta yang objektif dan bisa dibuktikan, penilaian bersifat subjektif sebagai ungkapan suatu sudut pandang yang tidak bisa diferisikasikan secara bebas, penilaian tetap merupakan soal penilaian

Sedangkan empat tujuan editorial menurut Willian Pinkertoon adalah. Pertama Menjelaskan berita, Editorial menjelaskan kejadian-kejadian penting pembaca yang berfungsi sebagai guru menerangkan bagaimana suatu kejadian berlangsung. Faktor apa saja yang diperhitungkan untuk menghasilkan perubahan dalam kebijakan baru akan mempengaruhi kehidupan untuk menghasilkan perubahan dalam kebijakan pemerintah dengan cara kebijakan baru akan mempengaruhi kebijakan sosial dan ekonomi suatu masyarakat. Tujuan Kedua Menjelaskan Latar Belakang, untuk memperlihatkan suatu kelanjutan dalam peristiwa penting, editorial dapatmenggambarkan kejadian tersebut dengan latar belakangsejarah yaitu menghubungkannya dengan sesuatu yang telah terjadi sebelumnya. Dengan menganalisis sejarah sekarang, editorial dapat memperlihatkan keterkaitannya dengan masalah-masalah umum sekarang.Editorial dapat menunjukan hubungan antara berbagai hubungan yang terpisah, politik ekonomi atau sosial. Kadang-kadang editorial memuat suatu pandangan dan menunjukan suatu kesamaan dengan sejarah yaitu kesamaan yang bertujuan untuk mendidik masyarakat. Ketiga Meramalkan suatu editorial kadang-kadang menyajikan analysis yang melewati batas sebagai peristiwa sekarang dengan tujuan meramalkan suatu yang akan terjadi pada masa datang. Keempat Menyampaikan Pertimbangan Moral, menurut tradisi lama para penulis editorial bertugas mempertahankan kata hati masyarakat. Mereka diharapkan mempertahankan isu-isu moral dan mempertahankan posisi mereka. Sehingga, para penulis editorial akan berurusan dengan pertimbangan moral yang biasa disebut dengan pertimbangan nilai. Mereka berkata kepada pembacanya tentang sesuatu yang benar dan salah.

Penulisan editorialmerupakan suatu profesi yang ditujukan untuk kesejahteraan rakyat dan layanan masyarakat. Tugas utama penulis adalah memberikan informasi dan bimbingan ke arah pertimbangan yang esensial dalam melaksananakan fungsi demokrasi yang sesungguhnya. Dengan demikian penulis editorial harus. (1) Menyajikan fakta yang jujur dan tuntas. Editorial yang tidak benar adalah editorial yang tidak jujur dan tidak bernilai. Tidak boleh salah dalam membimbing pembacanya, mengacauan situasi,atau menempatkan seseorang dari sudut pandang yang salah. (2) Harus mengambil kesimpulan yang objektif dari fakta yang disajikan, berdasarkan bobot bukti dan berdasarkan konsep yang menurutnya bagus. (3) Penulis editorial tidak boleh dipengaruhi oleh kehidupan pribadi, dan harus mempertahankan hal-hal diatas sendiri dari kemungkinan penyelewengan, apapun sumbernya. (4) Penulis harus berani menyuarakan kepada mereka yang tidak setuju dengannya dalam kolom surat pembaca atau dengan alat-alat lainya. (5) Harus bisa secara tertatir mengulas kesimpulan dan mengoleksi kesimpulan dan menemukan atas dasar kesalahpahaman sebelumnya. (6) Penulis harus punya keberanian yang teguh dan filosofi hidup. Tidak boleh menerbitkan apapun yang bertentangan dengan hati nurani. (7) Penulis harus membantu dalam konteks kesetiaan terhadap integritas takaran profesionalisme yang tinggi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun