Mohon tunggu...
seroja white
seroja white Mohon Tunggu... -

berpikir dengan hati, menulis dengan jiwa

Selanjutnya

Tutup

Humor

Penjaga Warnet

5 Juni 2011   07:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:51 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Jam menunjukkan pukul 23.30 , kulihat beberapa bilik masih berisi , tapi sebagian besar sudah  kosong . Sambil menyusun botol-botol minuman bekas para pengunjung, kubersihkan bilik-bilik itu dan menyapu lantai . Hari ini pengunjung lumayan ramai, maklum malam sabtu yang untuk sebagian orang adalah malam libur, weekend. Tapi bagiku sama saja, toh tak ada malam libur bagiku.

Aku sudah sangat lelah dan mengantuk tapi para pengunjung  tampaknya masih betah berlama-lama . Kulihat satu pengunjung telah selesai, setelah membayar orang itu langsung cabut. Berarti tinggal 2 bilik lagi yang masih terisi. Nomor 8 dan 12.

Tanpa sengaja mataku melirik ke bilik nomor 12. Ada suara-suara aneh terdengar, segera penasaran memburuku. Aku sengaja menguping, ternyata.... Seperti suara-suara orang yang lagi bermesraan. Busyet..nih orang lagi ngapain yah di dalam. Hal ini harus dihentikan, masa bisa-bisanya tempat ini dijadikan tempat mesum. Kulihat ada ember bekas air pel di sudut ruangan, kutendang sekuat tenaga.

"Krompyang !!!" pengunjung yang berada di bilik nomor 8 melongokkan kepalanya .

" Ada apa mas ?"

" Maaf ,tadi tak sengaja ember itu tertendang oleh saya".

Cobaku menjelaskan. Pengunjung yang berada di bilik nomor 12 tetap tak bereaksi.

Sialan..tak kena sasaran. Otakku berpikir keras bagaimana caranya  pengunjung itu segera pulang. Aku coba pikirkan beberapa cara.

"  Kebakaran!  kebakaran !" seruku dengan suara yang dibuat kalut dan cemas.

"  Loh, di mana kebakarannya mas ?" pengunjung di bilik nomor 8 keluar dengan bergegas dari dalam bilik.

"  Di luar mas !"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun