Mohon tunggu...
Serly PutriCahyaningtiyas
Serly PutriCahyaningtiyas Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Penulis

Mahasiswi semester 4 UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN PRODI ILMU KOMUNIKASI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Telaah Media Sosial dalam Kehidupan Nyata

6 Mei 2021   23:32 Diperbarui: 7 Mei 2021   00:10 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Hallo sobat baca, perkenalkan saya Serly Putri Cahyaningtiyas. Dalam kutipan penulisan saya kali ini, saya akan menceritakan pengalaman saya menggunakan media sosial dalam keseharian. Apakan banyak sekali kaitan nya dengan keseharian? Yups, nanti kita akan bahas ya sobat. Sebelumnya saya adalah mahasiswi semester 4 Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Program Study Ilmu Komunikasi.

Sobat baca, seperti yang kita ketahui, saat ini manusia sangat di sibukan dengan aktivitas yang menurut saya sangat mungkin  bagi mereka yang membutuhkan hiburan, bahkan informasi serta segala hal saat I ni sangat mungkin untuk di lakukan di dalam dunia maya. Internet menjadi salah satu wadah untuk mengeksplore segala hal. Hmm... kita bisa  membuka dan mencari apa yang kita mau di sana.

Media sosial di nilai sebagai wadah untuk beraktifitas dan memberikan informasi keseharian tentang diri kita. Akankah manusia saan ini mengalami kecinderungan dalam mengaplikasikan media ini?. Sebagai makhluk sosial tentu ini berpotensi sekali sebab manusia itu adalah makhluk yang latah, kita mungkin menjumpai mayoritas orang yang menggunakan media secara terus menerus tanpa henti bahkan keseharian nya di sibuk kan di dalam media sosial.

Dulu memang media sosial tidak terlalu di gandrungi masyarakat kebanyakan, namun dengan seiring berkembangnya zaman, maka media sosial sangatlah berperan penting bagi dunia digital industry. Kita pun tidak bisa menolak dengan hal ini, karena saat ini era modernisasi masuk. Segala hal yang berbau aktifitas sudah di ambil alih dengan media. Seperti Instagram, blog, twitter, facebook, whatsapp, Line, Youtube dll. Dalam penggunaan ini terdapat berbagai proglema baik itu citra yang menimbulkan hal positif maupun citra yang menimbulkan hal negatif.

Saya juga mengalami hal demikian. Yang saya anggap kadang menguntungkan bagi saya kadang juga merugikan bagi saya. Menguntungkan apabila saya mendapatkan banyak hal baru yang positif, seperti ilmu dan seminar online contohnya podcast atau sejenisnya. Namun adapula hal negative yang saya dapatkan, ini semua balik lagi kedalam diri kita, akankah hal demikian bis akita terima dan kita filter atau malah hal sebaliknya.

Saya punya pengalaman saat saya dan orang sekitar saya bahkan orang terdekat saya menggunakan media sosial. Mencari dan memanfaatkan dengan baik bukan kah hal yang sulit? Sangat mudah bukan? Saya adalah salahsatu dari banyak ribuan bahkan milyaran orang yang menggunakan media sosial, yang paling saya sukai adalah Instagram, dimana saya bisa mencari informasi melalui aplikasi ini, contohnya adalah. Ketika saya rindu dengan sahabat smp saya, namun saya tidak punya nomor wa beliau.

Saya ingat betul Namanya, kemudian saya cari di Instagram alhamdulillahnya ketemu. Disitu saya mulai memfollow dan berteman kemudian menanyakan kabar dan mengobrolkan hal-hal menarik Bersama beliau. Sungguh asik bukan? Selanjutnya adalah saat saya mencari referensi barang yang akan saya cari. Instagram sangat membantu saya dalam mengakses apa yang saya butuhkan. Sebab bukan hanya mencari jaringan pertemanan, namun juga menjadikan Instagram sebagai media pemanfaatan marketing.

Bukan hanya itu saya juga sebagai pedagang sangat di untungkan dalam penggunaan media ini. Saya merasa ini adalah strategi pemasaran yang baik selain facebook. Digital marketing yang di sampaikan sangat masuk, serta di imbangi dengan desain pengemasan yang menarik. Semakin aplikasi media sosial ini di gandrungi banyak pihak. Ini adalah pemanfaatan media yang bijak serta membuat citra positif terhadap penggunanya.

Kemudian adanya whattsaap ini juga memudahkan kita dalam berinteraksi, namun whattsapp di nilai lebih sensitive dan privasi. Sebab tidak semua orang bisa memberikan akses nomor telefon nya pada sembarang orang. Karena nomor telepon di nilai sangat privasi . biasanya whattsapp di gunakan untuk beraktifitas secara intens. Makadari itu aplikasi ini sengaja digunakan untuk media berkomunikasi intrapersonal. Meskipun juga bisa di gunakan untuk media promosi, namun cangkupan pasarnya kurang luas.

Pengalaman saya juga muncul Ketika saya menggunakan media sosial yang sangat saya nilai dapat menghambat aktivitas saya, contoh adalah saya menjadi malas dan merasa ketergantungan dalam keseharian saya. Hamper 24 jam saya menghabiskan waktu saya dengan media sosial atau saya menyebutnya adalah media gaib. Mengapa demikian? Karena apabila kita tidak bisa membentengi dirikita dalam mengakses nya. Kita akan ketagihan dan sulit untuk melepaskan nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun