Mohon tunggu...
Serevinna Simanjuntak
Serevinna Simanjuntak Mohon Tunggu... Mahasiswi -

An emotional writer. Literally. Youtube: https://www.youtube.com/channel/UCnPlX2YDftffRi-jN54vB1g

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Indonesia Darurat LGBT(?)

13 April 2016   20:45 Diperbarui: 14 April 2016   10:48 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber gambar: dennysiregar.com"][/caption]Sudah lama sebenarnya saya ingin menyampaikan pemikiran saya mengenai masalah ini

Berawal dari kasus (dugaan) pelecehan seksual yang dilakukan oleh artis SJ kepala seorang anak laki-laki yang (diduga) penonton bayaran. Dilanjutkan dengan gembar-gembor media korelasi kasus tersebut dengan kaum LGBT di Indonesia.

Tanpa sengaja, mendampingi ayah saya , saya menonton acara Indonesia Lawyers Club dengan judul "LGBT marak, apa sikap kita? (yang anda bisa saksikan di tayangannya.

Seperti yang anda saksikan, acara tersebut mengundang dua perwakilan dari komunitas LGBT, anggota DPR RI, Akademisi, Komnas Anak, dan beberapa psikolog

Dimulai dengan dua perwakilan dari komunitas LGBT yang memperkenalkan diri, dan menjawab pertanyaan umum yang seringkali kita dengar "Sejak kapan menjadi LGBT? ,Bagaimana? , Apa saja yang dilakukan komunitas tersebut" ditanyakan oleh Karni Ilyas selaku pembawa acara

Berjalannya diskusi, Karni Ilyas menanyakan pendapat dari Komnas Anak mengenai LGBT yang marak di Indonesia. Dijawab dengan penolakan mereka tentang LGBT karena hal tersebut dianggap secara krusial dan signifikan membahayakan serta menghancurkan moral anak bangsa. Pernyataan tersebut mereka tujukan berdasarkan pengamatan mereka tentang bagaimana kaum LGBT dianggap melakukan promosi atau "kaderisasi" dan meracuni pemikiran anak-anak dengan melalui sosial media

Dalam tulisan ini saya tidak akan mengulik keseluruhan mengenai perbincangan di diskusi ini, namun ada satu hal yang menarik bagi saya. Menurut saya, lahir dan besar di keluarga yang religius membuat saya memiliki kepercayaan mana yang saya anggap benar dan salah, dan tumbuh di lingkungan yang plural dan beragam membentuk saya menjadi orang yang cukup universal.

Walaupun tidak banyak, saya memiliki  teman dengan orientasi seksual LGBT dan memang sejak berkembangnya internet, saya tertarik untuk mencari tau berbagai hal mengenai komunitas tersbut baik itu dengan tulisan-tulisan maupun berbagai forum dan video di youtube.

Berdasarkan pemaparan parahnya "racun" yang disebarkan kaum LGBT di dunia maya membuat saya penasaran untuk kroscek ke situs-situs sosial media dan ya ! saya cukup terkejut dengan mudahnya saya menemukan (salahsatu) apa yang dimaksud oleh Komnas anak di penjelasannya tadi.

Tidak perlu digambarkan, saya hanya akan memberi tautan pada situsnya 

Kembali kepada anda para pembaca menilainya, saya sendiri mengenal beberapa orang yang berorientasi tertentu tersebut yang saya kenal baik, sopan, pintar. Bagi saya, kaum LGBT sama saja seperti kaum hetero lainnya, saya tidak menyalahkan adanya forum yang membuat mereka saling mengenal ataupun bertemu/ berhubungan satu dan yang lain karena toh harkat manusia yang selalu ingin berkumpul walaupun seringkali khalayak umum memaknai tindakan mereka dengan "menularkan satu dengan yang lain"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun