Peredaran dan perdagangan narkoba menjadi sebuah isu kejahatan transnasional yang berkembang di kawasan Amerika Latin, khususnya Meksiko. Meksiko merupakan negara produksi heroin terbesar di kawasan Amerika Latin. Bahkan negara ini menempati posisi ketiga sebagai negara produsen heroin terbesar ketiga di seluruh dunia ((Mexico News Daily, 2017).Â
Selain terkenal sebagai negara produsen heroin, Meksiko juga terkenal sebagai negara produsen ganja terbesar di dunia berdasarkan laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2008 ((CNN, 2008) dalam Ginong Maulidyatama, 2016).Â
Hal ini disebabkan karena layaknya negara berkembang dengan jumlah penduduk yang padat, kemiskinan di negara ini telah menjadi permasalahan yang cukup serius, minimnya kesempatan kerja serta rendahnya penghasilan masyarakat setempat membuat warga harus menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Kartel narkoba mengedarkan narkoba hasil produksinya melalui jalur penyeludupan di negara-negara sekitarnya. Amerika menjadi salah satu negara tujuan yang letaknya sangat berdekatan dengan Meksiko.Â
Terlebih Amerika mempunyai julukan negara dengan konsumsi narkotika terbesar di dunia (Ilegal & Pratiwi, 2010). Jalur penyeludupan narkoba ini tidak hanya untuk itu saja melainkan berkembang ke kejahatan lain seperti pencurian, penculikan, bahkan pembunuhan yang merupakan efek dari penggunaan narkotika.
Semakin maraknya tindak kejahatan yang dilakukan oleh pengguna narkoba pihak Meksiko dan Amerika Serikat sepakat untuk menanggulanginya dengan Initiatif Merida pada tahun 2008.Â
Merida Initiative adalah suatu perjanjian yang disepakati oleh Amerika Serikat dengan Meksiko. Perjanjian Merida Initiative dilegalisasi dalam H.R. 6028 The Merida Initiative to Combat Illicit Narcotics and Reduce Organized Crime Authorization Act pada tanggal 11 Juni 2008.Â
Perjanjian ini pertama kali dikenalkan pada publik pada tahun 2008 yang dibawahi oleh presiden Amerika Serikat George Bush dan Presiden Meksiko Felipe Caldern. (Canning, 2021).Â
Namun, pengimplementasian kerja sama ini tidak kunjung membuahkan hasil yang signifikan selama lima dekade. Terdapat banyak sekali tantangan dalam pengimplementasian kerja sama ini. Berikut ini adalah tantangan dalam pengimplementasian inisiatif Merida:
Tantangan pertama yaitu lingkungan politik di Meksiko yang sangat drastis berbeda dari yang ada pada awal Merida Initiative. Presiden Lopez-Obrador (AMLO) terpilih pada platform yang memperjuangkan diakhirinya "perang melawan narkoba" (Seelke & Finklea, 2010).Â
Sejak memasuki kantor, ia telah memastikan dekriminalisasi lanjutan dari narkotika tingkat pengguna, dan telah disebutkan mempertimbangkan amnesti bagi pengedar narkoba, sambil fokus pada upaya yang akan mengurangi permintaan obat dan mengambil sikap yang lebih rehabilitatif dalam menangani pecandu.