Istilah generasi sandwich muncul di akhir abar ke-20. Istilah ini merupakan kiasan untuk orang dewasa dengan rentan umur 30 hingga 40 tahun yang harus membiayai 3 generasi yaitu orang tua, diri sendiri, dan anak mereka. Kondisi tersebut dapat dianalogikan seperti sandwich dimana daging terhimpit oleh 2 buah roti. Roti tersebut sebagai orang tua (generasi atas) dan anak (generasi bawah). Sedangkan sepotong daging adalah mereka sendiri.
Generasi sandwich menjadi tiga ciri berdasarkan perannya:
1. The Traditional Sandwich Generation
    Biasanya merupakan orang dewasa berusia  rentang 40 hingga 50 tahun yang dihimpit oleh tanggungan merawat orang tua berusia lanjut dan anak-anak yang masih membutuhkan dukungan finansial.
2. The Club Sandwich Generation
    Biasanya merupakan orang dewasa berusia  rentang 30 hingga 60 tahun yang mempunyai tanggungan menghidupi keluarga inti seperti orang tua, anak, cucu (jika sudah punya), dan atau nenek kakek (jika masih hidup).
3. The Open Faced Sandwich Generation
    Biasanya merupakan seseorang yang berprofesi mengasuh orang lanjut usia, namun bukan spesialis atau ahli dalam profesi tersebut. Salah satu contohnya adalah pengurus panti jompo.
    Beberapa faktor yang melatarbelakangi peristiwa ini yaitu penambahan rentang hidup dan usia seseorang untuk melahirkan anak dan kegagalan finansial orang tua. Semakin berkembangnya zaman, banyak orang berusia matang mulai berpikir untuk menunda pernikahan sampai mereka matang secara mental dan finansial. Hal ini ditujukan untuk menghindari permasalahan yang dapat terjadi dalam rumah tangga juga demi masa depan anak mereka. Sehingga tak jarang, mereka menikah ketika berusia 30 tahun keatas dan tentu saja memiliki anak disaat usia yang tergolong tidak muda. Saat nantinya mereka memiliki anak, orang tua mereka pun sudah masuk usia senja dan butuh perawatan. Hal inilah yang memicu peristiwa generasi sandwich. Faktor lain yaitu kegagalan finansial orang tua yang membuat orang tua bergantung dan membebani anak mereka ketika sudah memasuki usia senja.
    Memutus rantai generasi sandwich bukanlah hal mudah. Butuh waktu, konsistensi, dan usaha yang besar untuk melakukannya. Berikut merupakan langkah agar kamu dan generasi selanjutnya terhindar dari beban berat yang harus ditanggung oleh para generasi sandwich.
1. Memiliki tabungan berencana