Mohon tunggu...
RADEN SEPTIAN SESCO
RADEN SEPTIAN SESCO Mohon Tunggu... BLOGGER -

Lᴇᴀʀɴᴇʀ ᴡʜᴏ ᴘᴀssɪᴏɴᴀᴛᴇʟʏ ᴄᴜʀɪᴏᴜs! • Mᴇɴɢᴀʙᴅɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ɴᴇɢᴇʀɪ • Cʀᴇᴀᴛᴏʀ ᴏғ #TellingStoriesInPhotos

Selanjutnya

Tutup

Money

Raksasa Ekonomi yang Tertidur

26 Mei 2017   11:31 Diperbarui: 26 Mei 2017   11:42 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seiring perkembangan lingkungan strategis, peran laut menjadi signifikan serta dominan dalam mengantar kemajuan suatu negara, mengingat luas lautan dunia mencapai lebih kurang 70% berbanding 30% dengan luas daratan. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia yang menempati posisi kedua sebagai negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia. Tak hanya itu, Indonesia juga mendapat peringkat ketiga terbesar dunia dalam produksi perikanan sebagaimana dilansir oleh Food and Agriculture Organization. Kekuatan inilah yang merupakan potensi besar bagi Indonesia untuk menjadi Raksasa Ekonomi.

Sadar akan hal tersebut, Asosiasi Pemuda Maritim Indonesia (APMI) dalam rapat kerja nasionalnya mencoba untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia melalui program kerja yang dirancang untuk dapat bergerak secara sinergis dan strategis.

rakernas-apmi-59049bd6969373e65c2bd28e.jpg
rakernas-apmi-59049bd6969373e65c2bd28e.jpg
“Semoga APMI bisa lebih bersuara membangun gairah kemaritiman Indonesia.” Ujar Guspiabri Sumowigeno, Praktisi Muda yang turut hadir dalam membuka Rapat Kerja Nasional II APMI. Pria yang akrab disapa Guspi inipun menegaskan bahwa, Poros maritim harus bisa jadi jawaban, karena pada tahun 2023 ekonomi Indonesia akan lebih besar dari Rusia dan Spanyol.

Jika menelisik sejarah, Indonesia merupakan negara yang besar. Indonesia adalah Republik pertama di Asia Tenggara serta negara pertama yang melawan seluruh setting internasional. Oleh karena itu, supaya terwujudnya kejayaan Indonesia sebagai raksasa ekonomi perlu adanya aksi nyata dan kolaborasi antara semua elemen, mengingat maritim merupakan konteks yang global.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun