Mohon tunggu...
Septian Hernawan
Septian Hernawan Mohon Tunggu... Lawan pendapat adalah kawan berfikir

Tak ada yang lebih baik dari belajar dan mempelajari apapun.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gass Blong

5 Oktober 2025   05:45 Diperbarui: 5 Oktober 2025   06:35 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Ilustrasi Karikatur AI

Menkeu Purbaya sudah injak gas lebih kencang. Tanpa lihat spion. "Tanggung jawab saya hanya pada presiden." Ungkap menkeu purbaya di sela-sela presconfres. Menarik di tunggu. Akan konsisten apa hanya kencang di jalan sepi saja.

Menkeu ini memang aga berbeda. Sangat terbuka terhadap media. Pun saat sidak ke kantor Bank BNI, naik kereta, dan musnahkan rokok ilegal di surabaya. Kemanapun selalu jadi sorotan kamera.

Menkeu purbaya juga tidak segan untuk buka-bukaan soal lembaga lain. Danantara dan pertamina, ia buka apa yang harus di lakukan dua lembaga itu. Cukup detail, nampaknya ada benarnya apa yang di sampaikan menkeu purbaya; Pertamina kerjanya males-malesan.

Gaya apa adanya membuat menkeu ini mewakili kondisi masyarkat saat ini. Berani tampil beda, buka-bukaan. Tidak ada yang di tutup-tutupi. Dan memang semua kementrian harus mulai bisa terbuka. Bicara apa adanya. Dalam hal apapun karena dunia sudah berubah. Media sosial bisa jadi komandan demo tunggal.

Tapi tentu kebijakan yang dilakukan menkeu purbaya belum begitu terasa. Soal pertumbuhan ekonomi. Fiskal menguat, ekonomi kerakyatan tumbuh. Belum ada perubahan yang signifikan. Jadi, bukan juga soal terbuka dan bicara apa adanya saja. Harus konkrit; Terjadi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

Yang masih hangat jadi silang pendapat masalah klasik subsidi. Utamanya pada subsidi energi. Realisasi pembayarannya kerap terlambat yang berdampak pada beban arus kas, dan berpotensi mengganggu pelayanan publik. Ada yang harus di perbaiki kaitan tata kelola pembayarannya. Ini yang rame-rame di media itu, balas pantun antar kementrian.

Menkeu purbaya arifnya memang fokus saja perbaiki itu, tidak usah berpolemik soal teknis dengan kementrian yang mengurusi energi. Polemik balas pantun justru menimbulkan gangguan koordinasi antar kementrian.

Pada prinsipnya tugas menkeu adalah efisiensi dan alokasi. Melakukan efisiensi pada setiap yang kurang penting; Tidak boros. Melakukan alokasi anggaran tepat sasaran. Terbuka sudah barang tentu harus, agar semua mengetahui dan bisa mengawasi. Yang jangan berpolemik.

Berkendara dengan injak gas terus juga tidak baik. Sesekali menurunkan dan injak rem juga baik untuk menata kembali konsentrasi. Jangan sampai kehilangan konsentrasi. Bisa celaka dua belas. *SH*

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun