Mohon tunggu...
Natasya Afifah
Natasya Afifah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Seharian Berwisata Menelusuri Daerah Kampung Arab-Pekojan, Jakarta

16 Oktober 2017   11:59 Diperbarui: 17 Oktober 2017   20:36 1437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yap! Mungkin banyak dari kalian yang sudah mengenal Kota Tua, tapi tidak dengan daerah Pekojan. Sebagian besar dari kalian pasti belum begitu tau atau mengenal apasih Kampung Arab itu? Atau, memang ada ya Kampung Arab di Jakarta? Nah, Kampung Arab itu ada di Jakarta, tepatnya di Jakarta Barat.

Yuk!! Kita cari tahu.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Sekarang saya akan mulai menceritakan perjalanan saya menuju Kampung Arab. Awal perjalanan pada hari Jumat, 29 September yang lalu, kami semua berkumpul di Stasiun Jakarta Kota. Kami memutuskan untuk naik kereta, ya karna tarif naik kereta itu lebih murah. Setelah itu kami berjalan ke Kota Tua untuk bertemu dosen mata kuliah ini. Disana ternyata sudah ada seorang relawan yang bersedia mengantar kami berkelilingi disekitaran Kota Tua dan Pekojan.

Nah, menurut beberapa informasi, nama Pekojan berasal dari kata choja yang berarti orang muslim, tetapi ada juga yang mengatakan koja yang artinya pedagang. Masyarakat sana masih mempertahankan pekerjaan mereka sebagai pedagag. Dari meeting point kami di Kota Tua, kami memulai perjalanan dari mulai melewati Museum Bank Mandiri sampai menelusuri pasar kambing dengan merasakan panas dan kemacetan jalan Jakarta. Panasnya Jakarta mengantarkan kami ke Masjid An-Naweer. Masjid ini terletak persis di depan pasar kambing. Sekilas informasi, masjid ini merupakan ikon Pekojan, dan telah berdiri sejak tahun 1760.

Berjalan sedikit dari Masjid An-Naweer, kami menemukan salah satu mesjid yang juga menjadi bangunan bersejarah dan cagar budaya  di Pekojan. Masjid ini bernama Langgar Tinggi, yang berarti Mushala Tinggi karna mesjid ini berada di lantai dua. Bangunan ini sudah tidak ada yang menempati. sekarang sudah tidak terawat dan rusak. Karna sebagian besar terbuat dari kayu dan batu bata yang sekarang sudah mulai roboh.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Dok.pribadi
Dok.pribadi
Dok.pribadi
Dok.pribadi
Tempat yang sekarang kami datangi itu seperti rumah pada umumnya, tetapi rumah ini sudah ada sejak jaman Belanda yang dihuni oleh keluarga keturunan Arab yang salah satunya bernama Husain Al-Habsyie yang biasa di kenal atau di panggil dengan Bang Ucin. Bang Ucin ini adalah keturunan Arab Belanda. Yang uniknya dari beliau, logatnya berbicara bahasa Indonesia itu dengan campuran Arab dan Betawi.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Persis di depan rumah Bang Ucin terdapat Masjid yang bernama Masjid Azzawiyah yang memiliki sumur di dalamnya, tapi itu bukan sembarang sumur bisa dipercaya sumur ini memiliki Ph air yang setara dengan Air Zam-Zam. Oleh karena itu dipercaya oleh warga setempat sebagai obat, sehingga banyak masyarakat yang datang selain untuk berdoa juga mengambil air sumur tersebut.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Nah, bukan hanya tempat bersejarah saja yang kami datangi. Kami juga di ajak untuk menikmati kopi yang menjadi warisan keluarganya Bang Ucin. Kami disuguhi kopi yang didalamnya terdapat 3 campuran kopi yang membuat rasanya menjadi luar biasa.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Bukan hanya di depan rumah saja, kami juga dipersilahkan untuk masuk kedalam rumah Bang Ucin. Saat sudah di dalam kami mincium sesuatu, dan ternyata itu adalah aroma dupa Arab atau kayu gaharu yang masih dalam proses pembuatan dan belum bisa di jual.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Dok.pribadi
Dok.pribadi
Perjalanan kami selesai pada sore hari menjelang maghrib. Sekarang kalian tau kan kalau Kota Tua itu bukan hanya sekedar Museum Fatahillah saja, kalau kita telusuri ternyata ada Kampung Arab  Pekojan.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Dok.pribadi
Dok.pribadi
Foto : Dokumentasi Pribadi

Fakultas Pariwisata

Universitas Pancasila Jakarta

Pekojan, Jumat 29 September 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun