Mohon tunggu...
Septi Wulandari
Septi Wulandari Mohon Tunggu... Lainnya - PEMBELAJAR

"Dimanapun Kapanpun dan dengan Siapapun adalah Belajar"

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Kompasiana, Ku Tak Pernah Pamit tapi Ku Kembali

8 Juli 2020   16:41 Diperbarui: 8 Juli 2020   16:47 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok: Kompasiana.com

Tak pernah ku lontarkan kata pamit padamu,

hanya saja ku belum mengenalmu hingga akhirnya ku pergi darimu...

EEeeee... HEHE

Hallo, aku mau cerita dikit dengan postingan ini.

Ini bukanlah postingan pertamaku di kompasiana, aku memiliki akun ini sekitar bulan April 2014 dan mulai memposting tulisan pertamaku di bulan Juli 2014 terus udah... 

HAHA, kemudian ku kembali di bulan Februari 2015 dan memposting sejumlah artikel. Kala itu aku benar-benar ingin menguraikan apa yang ada di pikiranku ke dalam sebuah tulisan, hingga ku membuat sejumlah target dimana nantinya bisa menulis artikel setiap harinya. Mimpiku kala itu sangat besar, sampai ingin menghasilkan sebuah karya yang dibukukan.

Tapi apa yang akhirnya terjadi?

Yeahhh... Kembali tenggelam!

Tenggelam dalam sejumlah tugas kuliah, kemalasan dan kemageranku dalam berpikir kritis. Entah kenapa ketika itu mulai banyak tugas kuliah dan organisasi. Sehingga, setelah pulang dari kampus rasanya hanya ingin tidur atau rebahan sambil bermain hp dan enggan untuk membuat laptop, apalagi untuk berpikir dan mulai merangkai kata dalam sebuah artikel. Memang gravitasi kasur itu besar banget.

Sebenarnya kala itu aku masih menulis, tetapi tulisanku ku setorkan sebagai ganti tugas yang diberikan oleh pembimbing akademik di postingan facebook. Dimana setiap minggunya diwajibkan untuk memposting sebuah tulisan selama menjadi mahasiswa bimbingan beliau. 

Beliau ini adalah seorang pembimbing akademik yang keren. Dimana tidak hanya membimbing persoalan akademik yang berhubungan dengan KRS-an (Kartu Rencana Studi) atau persoalan nilai kuliah saja, tetapi beliau juga mendorong mahasiswanya untuk mampu berkembang dengan baik. Mulai dari mengajarkan berpikir kritis dan menghasilkan karya tulis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun