Mohon tunggu...
Sentul kenyut
Sentul kenyut Mohon Tunggu... Penulis - solikolilolilo
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

aquarius

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dunia Alternatif

2 Juni 2019   01:09 Diperbarui: 2 Juni 2019   01:19 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

sang dokter yang  sudah lelah  dengan dunia kedokteran itu akhinya menkuni perdukunan dan pengobatan alternatif , katanya tingal kasih resep apa adanya .. apa yang nyata sudah kita miliki dalam kehidupan nyata  kita tukar dengan dunia mimpi dan fantasi  seperti dokter dalam cerita yang  belajar mahal mahal hanya belakangan jadi tukang obat saja ? miris..  tak jaranbg kalau pembaaca terpukul dengan cerita saya .. aspek dimensi spiritual terkadang bisa meruntuhkan aspek rasional .. dan manusia  memerlukan mimpi dan fantasi untuk mewujudkan semua angan dan cita citanya .. agar irama  dan roda kehidupannya berjalan seimbang dan sejalan , ememberi nuansa tersenidri tidak terserak oleh gilasan Zaman . aspek dimensi  paling akhir inilah  puncak dimensi putus asa  dimana para dokter menghadapi penyakit sampar dan lepra di dalam dirinya sendiri yang tak terobati.. manusia yang seringkali konsepnya compang camping tercampak oeh keadaan jadi kehilangan jati dirinya  merindukan kemanusiaan yang ditanam oleh kakek moyangnya , terhina , kecil , mengkerucut tersudut tak berdaya  , karena merasa dirinya terpencil , tak berdaya dan tak mungkin ada harapan bangkit (  sentul kenyut kenyut)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun