Mohon tunggu...
Senja Trie
Senja Trie Mohon Tunggu... wiraswasta -

Menulis adalah Sebuah perjalanan, Menulis adalah kebahagiaan. *Belajar memaknai arti hidup dari ilmu dan pelajaran pelajaran yang di dapat setiap hari dari sekolah kehidupan...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kita tidak bisa memaksa orang lain

25 Agustus 2015   00:32 Diperbarui: 25 Agustus 2015   00:32 2590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam hidup, kita akan selalu di pertemukan dengan orang-orang, tidak ada yang terjadi secara kebetulan, tapi semua sudah di atur dan berada dalam skenario-Nya, setiap pertemuan kita dengan orang lain pasti ada maksud dan tujuannya, entah itu memberi kita pelajaran atau kita yang mengajarkan. Dari setiap orang kita bisa belajar dan mengambil pelajaran.

Kita tidak bisa memaksa orang untuk suka dengan kita dan kita juga tidak bisa menyuruh orang lain untuk berhenti membenci kita, kita juga tidak bisa memaksa orang lain agar mengerti keadaan kita. Lalu kita juga tak bisa memaksa orang lain menyukai apa yang kita inginkan, Kita tidak bisa menyetop orang lain yang terus-terusan menghina dan memandang sebelah mata kepada kita. Kita juga tak bisa memaksa orang lain harus se-visi dan sependapat dengan kita.

Setiap orang memiliki pandangannya masing-masing, setiap orang berhak mengikuti kata hatinya sendiri, setiap orang berhak memberi penilaian tersendiri kepada kita.

Kekecewaan yang kita rasakan, pengabaian orang lain kepada kita jadikan itu semua untuk kita melihat kedalam diri, kita tak perlu merasa paling benar dan cepat mengambil kesimpulan sendiri dan malah membenci kembali orang lain, yang harus kita lakukan adalah berintropeksi ke dalam diri kita, menengok kedalam.

Mungkin tanpa kita sadari banyak juga orang-orang yang kecewa, sakit hati, terabaikan, terdzholimi oleh ucapan, sikap dan perbuatan kita. Hingga membuat orang-orang menjauh dan menjaga jarak dengan kita.

Yang sebenarnya dalam hati yang paling dalam mungkin kita pun tak ingin berbuat seperti itu dan tak ingin mengecewakan orang lain, tapi mungkin keadaan yang memaksa kita bersikap seperti itu.

Sesuatu yang tidak mengenakkan untuk kita, sesuatu yang tidak kita inginkan, sejatinya memberi pelajaran tersendiri untuk kita.

Kita hanya perlu dan berusaha untuk belajar, belajar menahan ego, belajar agar sikap kita tidak membuat kecewa orang lain, belajar agar ucapan kita tidak menyakiti orang lain, belajar agar keberadaan kita tidak membuat susah orang lain, belajar agar keberadaan kita lebih bermanfaat untuk orang lain. Belajar agar kita tidak mendendam dengan orang lain, belajar agar kita pun tidak mudah menghina dan memandang sebelah mata kepada orang lain, Belajar untuk tetap ikhlas dan mendoakan kebaikan kepada orang lain.

Biarkan karya-karya kita yang akan berbicara, biarkan pencapai-pencapaian kita yang membuktikan. Balas hinaan orang dengan mendoakan yang terbaik untuknya, Balas kebencian orang lain kepada kita dengan tetap bersikap baik kepadanya.

 

Renungan Malam,

# Selasa, 25 Agustus’15

Pukul 00.15 wib

 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun