Mohon tunggu...
Sendi Suwantoro
Sendi Suwantoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua SEMA FTIK IAIN Ponorogo 2023/2024

Jangan pernah meremehkan orang walaupun bersalah jangan memandang diri sendiri ketika punya kelebihan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Di Balik Meja Hijau: Kisah Guru dalam Kehidupan Sehari-hari

19 Januari 2024   15:08 Diperbarui: 19 Januari 2024   15:12 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/id/photos/guru-sedang-belajar-sekolah-4784917/

Mereka menapaki ruang kelas bukan hanya sebagai pengajar, namun juga sebagai pejalan kaki dalam jiwa para murid. Guru, pahlawan tanpa tanda jasa, tak hanya bergelut dengan rumus dan bait-bait puisi, tapi juga dengan denyut emosi dan detak mimpi anak didiknya. Kehidupan mereka bukan sekadar cerita di lembar absen, tapi simfoni sunyi yang mengiringi laju pendidikan setiap hari.

Pagi-pagi, ketika matahari masih menguap, para guru telah bersemayam di pelukan kursi dan meja hijau. Tumpukan kertas kerja menanti, rencana pembelajaran disusun, dan materi dikupas. Di balik kesunyian ruang guru, pikiran mereka bertualang merancang strategi agar hari itu, pengetahuan tak sekadar dicerna, tapi dirasa, dinikmati, dan dihayati.

Bel berbunyi, denyut kelas mulai terasa. Riuh tawa, hening bingung, seruan semangat, dan bisikan ragu, semuanya berkelindan membentuk orkestra belajar yang unik. Di tengah itu, para guru adalah konduktornya. Memandu melodi diskusi, menghaluskan harmoni kerja sama, dan menenangkan disonansi kebingungan. Setiap anak adalah not unik, dan sang guru lah yang meramu mereka menjadi simfoni pembelajaran yang utuh.

Selepas bel pulang, kisah para guru tak usai. Lembar-lembar dikoreksi, catatan diperbarui, dan laporan disusun. Tapi ada di luar itu, ada di balik mata lelah dan bahu yang sedikit bungkuk, ada kepuasan tak ternilai melihat senyum pemahaman di wajah murid, ada kebanggaan menyaksikan anak-anaknya tumbuh, bukan hanya cerdas, tapi juga bijak dan peduli.

Kehidupan guru tak hanya dihiasi pulpen dan spidol, tapi juga oleh kisah-kisah kecil yang terpatri dalam ingatan. Catatan lucu dari anak kecil, pesan haru dari orang tua, dan kilatan mata anak didik saat mereka akhirnya 'menangkap' konsep yang sulit, itulah harta karun para guru. Harta yang tak terbeli oleh materi, tapi bernilai setara dengan bintang di langit.


Guru, sosok yang tak hanya berdiri di depan kelas, namun juga hadir dalam denyut kehidupan sehari-hari anak didiknya. Mereka adalah teman seperjalanan, pemetik semangat, dan pembuka jendela dunia. Mereka tak butuh sorot lampu panggung, karena panggung mereka adalah hati murid-muridnya, dan tepuk tangan yang mereka damba adalah keberhasilan anak-anak itu mengarungi samudra kehidupan.

Jadi, mari kita sejenak merenung, di balik kesibukan dunia, di balik hiruk pikuk teknologi, di sana, dalam sunyi ruang kelas, para guru sedang menuliskan kisah heroik mereka. Kisah yang tak terbaca tinta media, tapi terpatri dalam hati anak-anak, dan kelak, akan bercahaya terang menerangi masa depan bangsa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun