Mohon tunggu...
Semut Pemburu Berkah
Semut Pemburu Berkah Mohon Tunggu... Relawan Semut Pemburu Berkah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Relawan Semut Pemburu Berkah

Selanjutnya

Tutup

Diary

Biografi Singkat Muhammad Edwan Ansari

12 Juli 2022   14:54 Diperbarui: 18 Juli 2022   13:31 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biografi Muhammad Edwan Ansari


Seorang Aktivis yang berpikir kritis bertindak Demokratis kata Aktivis Sosial dakwah pantas disematkan kepada Muhammad Edwan Ansari (Bang Edwan ), seorang aktivis pejuang demokrasi yang dengan teguh membela hak-hak rakyat kecil, Berbekal keberanian serta pemikiran kritisnya, ia menentang penindasan yang ada di Banua (sebutan untuk Kalimantan Selatan dalam kebiasaan masyarakat dalam bahasa Banjar) bersama kawan-kawan aktivisnya dan belakangan ini ia lebih memfokuskan diri pada aktivitas sosial kemanusiaan, Pendidikan dan dakwah

Pendiri Relawan Semut Pemburu  Berkah ini merupakan seseorang yang aktif dalam bidang aktivitas sosial, kemanusiaan dakwah dan salah satu orator ulung di panggung Parlemen Jalanan istilah kalimat yang sering di sematkan untuk aksi unjuk rasa maupun demonstrasi yang sering Ia lakukan

Muhammad Edwan Ansari
Lahir pada 28 Agustus 1987 di Desa Dangu Kecamatan Batang Alai Utara, Dia dikenal sebagai aktivis sosial kemanusiaan, intelektual publik, penulis dan Pedagang

Muhammad Edwan Ansari seorang aktivis pada masa Tahun 2007 an
Sejak kecil, identitasnya sebagai anak desa yang dididik oleh alam membuatnya terbiasa dengan hidup keras dan penuh perjuangan. Beliau merasa sering mengalami masa-masa sulit sewaktu kecilnya karena memang lahir dari keluarga sederhana orang tuanya adalah petani yang tak jarang Edwan kecil berjibaku  dengan lumpur sawah  sewaktu kecilnya
Pertumbuhan usia, keadaan lingkungan dan kemiskinan keluarkannya membuatnya peka pada sikap-sikap sosial kemanusiaan disekitarnya yang membuatnya banyak berbuat gerakan sosial kemanusiaan dan perlawanan kepada pengusa Daerah atau pembuat kebijakan publik maunpun yang bersinggungan dengan Rakyat yang dinilainya bisa berdampak kepada masyarakat di kehidupan dewasanya atau Rakyat menjadi Kaum tertindas

Pada 2013, Edwan menikahi istrinya yang bernama Rahimah dan di anugerahi dua orang anak bernama Muhammad Rafli Ansari dan Muhammad Hasan Baseri Keluarga kecil sederhana dengan penuh prinsip,  mereka tinggal di sebuah rumah di Desa Kasarangan Kecamatan Labuan Amas Utara

Sebelum menjalani pendidikan sebagai mahasiswa Sarjana Pendidikan Agama Islam di STAI Al Washliyah Barabai, Edwan sempat memperdalam ilmu di Agama di Pondok Pesantren Darul Muttaqin Ilung pada tahun 2004, yang Setelah tahun 2006 Pondok Pesantren Darul Muttaqin berganti nama menjadi Pondok Pesantren Nurul Muhibbin Hingga Sekarang, sebelum memulai usahanya sendiri Ia lebih banyak menghabiskan waktu bekerja di salah satu perusahaan Provider Telekomunikasi di bagian Marketing dan Promo

Sambil Bekerja Ia tetap melakukan aktifitas sosial kemanusiaannya,

Setelah Lulus Sekolah Menengah Atas dan Sambil Terus Belajar di Pondok Pesantren Darul Muttaqin dari Tahun 2004 Edwan Aktif mengajar Al-Qur'an di TK TPA Al-Qur'an Dhiyaul Abidin Unit 008, di tahun 2004 sampai 2010, ia pernah menjadi Pengurus Keluarga Besar Ustadzt/ustadzah BKPRMI Kecamatan Batang Alai  dimana di tahun 2007 ia juga menjadi Pengurus Karang Taruna Tunas Jaya Ilung Pasar Lama dan pada Tahun 2009 Ia dipercaya sebagai Ketua Bidang Pembinaan Anggota Himpunan Mahasiswa Islam Cabang  Barabai Selain di HMI ia juga pernah menjadi Ketua atau waktu itu disebut Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa STAI Al Washliyah Barabai di Tahun 2010, pada Tahun 2017 Ia mendirikan Sebuah Gerakan Sosial Bernama Gerakan Masyarakat Peduli Murakakata (GEMPUR) dimana lewat GEMMPUR ini salah satunya dia sering melakukan aksi-aksi kritis terhadap pemerintah daerah, lewat panggung demonstrasi ia menyuarakan pemikiran kritisnya, yang pada aksi di tahan 2017 ia mampu  menurunkan Ribuan Masyarakat Hulu Sungai Tengah untuk Melakukan Aksi Damai penolakan Armada Besar melintas di  Jalan Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan isu Meratus, pada Tahun 2019 Ia mendirikan Sebuah Gerakan Relawan Sosial Relawan Semut Pemburu Berkah dilandasi keinginan dan kepedulian dirinya pada sosial kemanusiaan dan pada 2020 edwan yang merupakan Salah satu Founder Relawan Khadimul Ummat yang terkenal sangat banyak melakukan gerakan sosial kemanusiaan dan dakwah yang ia sendiri menjadi Sekretaris Umumnya

Sebagai seorang intelektual, Edwan memiliki pemikiran yang tajam dan berani, tidak hanya memiliki pemikiran kritis, ia juga seringkali bergabung untuk turut menjadi barisan terdepan dalam gerakan perubahan sosial.
Dia seringkali menanyakan masalah kebijakan pembangunan, kemiskinan, ketidakadilan dan terabaikannya hak asasi manusia terhadap masyarakat kecil. Telah banyak artikel yang memuat pemikiran kritis dan gerakan gerakannya di media cetak, online maupun media elektronik

Pemikiran Edwan Ansari seringkali menjadi referensi para rekanannya, para mahasiswa dan relasi yang dimilikinya cukup luas bukan hanya pergaulannya namun juga dalam bidang pendidikan. Edwan sering menjadi pembicara Latihan Kader dan forum ilmiah dalam kegiatan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Seminar dan diskusi lainnya karena sosoknya yang kritis dan produktif

Edwan Ansari dikenal sebagai aktivis yang aktif  yang tak gentar memperjuangkan demokrasi dan membela kaum marjinal. Semasa hidupnya ia merupakan seorang aktivis tulen atau dalam artian tidak pernah mendekati dan menginginkan kekuasaan

Sejak menjadi mahasiswa di tahun 2007 ia berperan aktif menandatangani melakukan gerakan kritis yang saat itu menentang kenaikan Tarif Rumah Sakit Umum Damanhuri Barabai karena di anggap sangat merugikan Rakyat dan menurutnya perlu di pertimbangkan lagi, bahkan tahun 2008 Ia juga yang menjadi garda terdepan melakukan demonstrasi terhadap kampusnya sendiri yang pada akhirnya terjadi perubahan besar dalam kampusnya, di sela-sela kegiatan bekerja tak jarang ia ikut aksi-aksi demonstrasi di Banjarmasin, Amuntai dan Balangan dan pada tahun 2011 Ia dan teman-temannya melakukan Demonstrasi besar-besaran di depan Mabes POLRI Jakarta terkait isu Kriminalisasi Aktivitis Mahasiswa

Di tahun 2015 selepas Menjadi Sekretaris Dua Komite Nasional Pemuda Indonesia Kabupaten Hulu Sungai Tengah,  Edwan kut terlibat dalam demonstrasi untuk menolak Pertambangan dan Penanaman Kelapa sawit dalam aksi Rapat Akbar Save Meratus APBM
(Aliansi Penyelamat Bumi Murakakata) sehingga di cabutlah SK Bupati Tentang Kelapa Sawit dan Perkebunan Sekala Besar itu diwaktu itu yang dari segala faktor kearifan lokal tidak perlu di cabut SK tersebut dan Ia menjadi sekretaris koordinatornya

Jiwa aktivisnya makin tergerak ketika SK perkebunan sawit itu terbit 2015 itu Ketika ia merasa mendapatkan pandangan baru yang membuatnya melihat perjuangan besar untuk masa depan Pegunungan Meratus, Hal itu membuatnya lebih keras lagi untuk melakukan berbagai tindakan kritis

Kritisnya terhadap Pemerintahan membuatnya terlibat dalam berbagai gerakan oposis, salah satunya dalam aksi penolakan perkebunan Kelapa sawit dan Melintasnya armada aramda besar over kapasitas di jalanan kabupaten Hulu Sungai Tengah yang dianggapnya sangat merugikan masyarakat

Aksinya yang dinilai paling senter adalah saat ia bersama kawan-kawan aktivisnya melakukan penolakan Armada Besar melintas di jalan Kabupaten itu karena Ribuan massa hadir ikut dalam aksi damai tersebut dan salah satu dampak aksi tersebut pembangunan jalan lingkar walangsi kapar di percepat proyek pembangunan dan perbaikannya

Edwan merupakan sosok aktivis yang dikenal dengan keberaniannya menentang ketidakadilan di Banua

Keterlibatannya dalam aksi-aksi melawan pemerintah ia lakukan demi membela rakyat-rakyat kecil agar tidak tertindas oleh penguasa. Telah banyak jasa yang ia torehkan di banua ini semata-mata untuk memberantas ketidakadilan.

dan belakangan dari tahun 2019 Ia lebih Fokus ke Bidang Sosial Kemanusiaan, pendidikan dan dakwah tetapi tidak menghilangkan sikap Kritisnya terhadap keadaan sosial masyarakat itu terlihat dari beberapa steatmen Ia di media-media berita online yang dilakukannya mengkritisi kinerja pemerintahan

Sang Singa yang selalu berdiri di depan untuk membela Kaum Tertindas

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun