Mohon tunggu...
Selvy UmiOkdata
Selvy UmiOkdata Mohon Tunggu... Editor - MAHASISWI IAIN BENGKULU

MAHASISWI IAIN BENGKULU ANGKATAN 2019

Selanjutnya

Tutup

Trip

BIMBANG BESAK ADAT SEKUNDANG

17 Desember 2019   00:54 Diperbarui: 17 Desember 2019   00:58 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

                                                                                                            Bimbang besak adat sekundang


Bumi sekundang adalah sebutan untuk kota kenangan, kota manna kabupaten bengkulu selatan provinsi bengkulu. Kota manna terletak di bagian barat bengkulu selatan di pinggir pantai samudra hindia, dan bagian timur berada dalam kawasan bukit barisan.

Lokasi kota manna dapat di tempuh dari kota bengkulu dengan perjalanan normal 4 jam di tempuh dengan menggunakan travel/mobil dan motor dapat ditempuh 3 jam. Jarak kota manna dengan kota bengkulu 140 km.

Budaya adalah cara hidup berkembang yang dimiliki bersama oleh sekelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Pastinya setiap daerah memilikih ciri khas budaya masing-masing.

Bumi sekundang kota kengan, kota manna terdapat banyak budaya yang belum orang luar ketahui, salah satunya adalah bimbang. Bimbang besak digunakan dalam rangka pesta pernikahan masyarakat bengkulu selatan terutama bumi sekundang.

Acara dilakukan seperti pernikahan pada dasarnya, dengan akat nikah menurut islam. Tapi apa yang membedakannya?. Bimbang besak adalah budaya, adat istiadat. Pada acara bimbang ini ada beberapa propesi yang dilakukan antara lain seni dendang, gegerit, makan sepagi, tumbak kebau, dan tari palak tanggau.

Gegerit adalah budaya warisan nenek moyang bumi sekundang bengkulu selatan. Gegerit diadakan pada saat pesta pernikahan bimbang besak. Orang bengkulu selatan asli pasti tau dan mengenal budaya yang namanya gegerit. Gegerit ini dilakukan pada malam hari, terdengar sayup-sayup alunan bunyi kelintang, maka biasanya adanya acara gegerit yang diadakan pada pesta pernikahan.

Bunyi musik kelintang biasanya dipukul dengan ketentuan yang ditentukan dan dipadukan dengan ketukan rabana. Dengan selaras musik kelintang dalam ketukan khas nadanya yang indah.

Menurut orang tua, kalau mengadakan acara gegerit maka harus ada seni dendang, tapi jika acara seni dendang saja, boleh tidak diadakan gegerit. Seni dendang bertujuan untuk menhibur para orang tua. Sedangkan gegerit ditujukan untuk hiburan para bujang gadisnya. Dan kedua pengantin duduk diantara gadis-gadis penari di dalam "atar-atar" yang diberi atap dan ditutupi dengan dauan kelapa, sebagai tempat peristirahatan pengantin.

Acara gegerit ini dilakukan dengan kegiatan tari adat yang biasa di sebut tari andun yang dilakukan secara berpasang-pasangan. Menurut orang tua tari andun ini berarti berandunan (sama-sama) datang ke rumah orang bimbang/ nikah.

Tari andun ini dibuka dengan tari kebanyakkan, setelah itu di lajutkan turunta pengantin sebagai penari pertama yang dipasangkan dengan gadis penari lain. Dan apabila bunting sudah diturunkqn untuk menari maka tandanya acara akan selesai. Dan bisanya diakhiri dengan pembagian lemang untuk para bujang gadis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun