Sangat disayangkan apabila hal ini terus berlanjut karena akan berakibat pada banyaknya jumlah anak Indonesia yang tidak mendapatkan pendidikan layak.Â
Lantas seperti apa peran pendidik yang menggerakan agar dapat menekan angka APS?
Memasuki era reformasi tentunya semua pihak mengalami dampak atas perubahan sistem demi menuju ke arah lebih baik.Â
Anak menjadi pusat dari segalanya. Pendekatan yang dilakukan oleh pendidik sebagai institusi maupun perorangan hendaknya tidak hanya bertujuan untuk pengembangan akademik melainkan juga sosial emosional.Â
Aspek sosial emosional anak memainkan peranan penting dalam keberhasilan proses belajar serta pembentukan karakter kepribadian.Â
Khususnya murid yang tergolong kelompok marjinal memerlukan perhatian dan usaha ekstra dari pendidik. Memberikan dukungan serta treatment khusus kepada murid yang berbeda--misalnya dalam aspek level intelektual, perilaku bermasalah, masalah emosional, kecakapan sosial rendah, dan lain sebagainya--menjadi hal yang sangat penting. Â
Kesadaran akan tanggung jawab sebagai pendidik tidak hanya berkutat dengan hasil belajar kuantitatif. Lebih daripada itu, berbagai aspek hidup para murid pun perlu secara aktif guru dapat terlibat dengan berhati-hati. Kerja sama dengan terjalinnya komunikasi efektif dengan orang tua menjadi salah satu caranya. Guru yang sanggup bekerja sama dengan anak dan orang tua sejatinya telah sukses meningkatkan kualitas pendidikan itu sendiri.Â
Mendorong diri terlibat dalam aktivitas murid dapat membantu pendidik menemukan metode belajar yang sesuai dengan preferensi murid. Pendekatan terhadap setiap anak memang berbeda. Inilah seninya menjadi pendidik. Menjadi dekat dengan tetap menegakkan batasan yang diperlukan untuk menjaga profesionalitasnya.Â
Tantangan lain yang ditemukan adalah jumlah murid per kelas yang relatif banyak membuat guru kewalahan menangani. Berkurangnya beban administrasi menjadi solusi dari kurikulum merdeka.
Di sisi lain, keleluasaan pendidik berinovasi dapat diwajarkan menjadi sesuatu hal yang membingungkan.