Mohon tunggu...
Selly Ernawati
Selly Ernawati Mohon Tunggu...

Mahasiswa UIN Maliki Malang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Paradigma Antropologi

26 Juni 2014   18:03 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:48 1916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Paradigma Antropologi

1.Evolusionisme klasik

Paradigma ini berkembang pada akhir abad ke-19. Evolusi klasik (Lewis Henry Morgan (1977) dan Edward B. Tylor (1871)) berupaya menelusuri perkembangan kebudayaan manusia sejak yang paling awal, asal usul primitif, hingga yang paling mutakhir, bentuk yang paling kompleks.

2.Difusionisme

Paradigma ini terutama menjelaskan kesamaan-kesamaan di antara berbagai kebudayaan

3.Partikularisme historis

Memusatkan perhatian pada pengumpulan data etnografi dan deskripsi mengenai kebudayaan tertentu

4.Struktural-fungsionalisme

Struktural-funsionalisme berasumsi bahwa komponen-komponen sistem sosial, seperti halnya bagian-bagian tubuh suatu organisme, berfungsi memelihara integritas dan stabilitas keseluruhan sistem.

5.Antropologi psikologi

Penelitian dalam antropologi psikolog terutama terletak pada konsep-konsep dan teknik-teknik yang dikembangkan dalam psikologi.

6.Strukturalisme

Strukturalisme berasumsi bahwa pikiran manusia senantiasa distrukturkan menurut oposisi binari, dan kaum strukturralis mengklaim bahwa oposisi-oposisi tersebut tercermin dalam berbagai variasi fnomena kebudayaan, termasuk bahasa, mitologi, kekerabatan, dan makanan.

7.Materialisme dialektik

Materialisme dialektik berupaya menjelaskanalasan-alasan terjadinya perubahan dan perkembangan sistem-sistem sosial budaya.

8.Cultural materialisme

Paradigma ini berupaya menjelaskan sebab-sebab kesamaan dan perbedaan sosial budaya

9.Etnosains

Paradigma ini sebagai strategi penelitian untuk mengidentifikasi aturan-aturan kebudayaan yang implisit yang melandasi perilaku.

10.Antropologi simbolik

Paradigma ini dibangun atas asumsi bahwa manusia adalah hewan pencari makna, dan berupaya mengungkapkan cara-cara simbolik dimana manusia secara individual, dan kelompok-kelompok kebudayaan dari manusia, memberikan makna kepada kehidupannya.

11.Sosiobiologi

Paradigma ini berusaha menerapkan prinsip-prinsip evolusi biologi terhadap fenomena sosial dan menggunakan pendekatan dan program genetika untuk meneliti banyak perilaku kebudayaan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun