Mohon tunggu...
Sella AfinkaSari
Sella AfinkaSari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa pendidikan matematika UIN Walisongo Semarang

Welcome

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Pendidikan Moral

20 April 2020   10:36 Diperbarui: 20 April 2020   10:41 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bagaimana Pentingnya memiliki moral yang baik?

Sesuai dengan penyataan berikut Lebih baik cacat fisik, daripada cacat moral (Alit Susanto). Pembinaan moral dapat dipandang sebagai suatu wadah upaya membina dan membentuk karakter remaja dalam mengembangkan pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) serta pembiasaan (psikomotorik). 

Pembinaan moral harus mendorong semua aspek tersebut ke arah pencapaian kesempurnaan hidup berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Moral adalah suatu hukum tingkah laku yang di terapkan kepada setiap individu untuk dapat bersosialisasi dengan benar sesama manusia agar terjalin rasa hormat dan menghormati. 

Karena pada dasarnya pendidikan moral merupakan suatu upaya untuk mendidik sekaligus menumbuhkan kepribadian atau karakter yang baik terhadap siapa saja yang mau mempelajarinya.

Moral dapat dikaitkan dengan istilah etik, kesusilaan atau budi pekerti. Moral merupakan nilai tentang baik buruknya perilaku manusia. Berbeda dengan hukum yang membicarakan terkait benar dan salah suatu tindakan. 

Cakupan moral pun sangat luas bahkan melebihi hukum, yang benar dimata hukum belum tentu benar dimata moral, karena pada hakekatnya hukum akan selalu tertinggal dengan kebutuhan manusia, tetapi moral tidak akan pernah usang oleh waktu dan akan terus ada sepanjang zaman, karena moral langsung bersangkutan dengan  nilai, budi pekerti , watak, akhalak atau afektif itu sendiri.

Salah satu kasus pelanggaran moral yang sering ada atau bahkan kita sendiri mungkin pernah melakukannya dan paling umum terjadi di sekolah adalah mengobrol asik dengan teman saat guru menerangkan. 

Berbicara merupakan hak yang melekat pada diri setiap manusia dan kita berhak untuk berbicara serta mengeluarkan pendapat, baik buruknya berbicara tergantung dengan kondisi dan situasi yang ada, berbicara di kelas dalam konteks yang positif, aktif mengeluarkan pendapat adalah hal yang baik dan sangat dianjurkan dimiliki setiap siswa supaya tujuan dari pembelajaran interaktif akan tercapai.

Namun beda halnya jika kemampuan berbicara tidak dapat di salurkan dengan baik dan benar, sehingga potensi dalam berbicara tidak dapat digunakan dengan semestinya, malah cenderung ke hal yang berdampak buruk dan negatif contoh saja mengobrol asik dengan temen di kelas saat guru pembelajaran berlangsung. ini merupakan suatu contoh tindakan benar di mata hukum tapi buruk dimata moral.

Ada beberapa catatan penting terkait dengan hal ini, antara lain rasa menghormati kepada  guru yang rendah dan mengganggu ketertiban kelas, ini merupakan suatu tindakan yang kurang baik dan akan berdampak langsung pada anak tersebut, karena jika kita berfikir jauh banyak hal yang saling keterkaitan dengan masalah ini

Misalnya anak yang sering berbicara sendiri di kelas dan tidak memperhatikan guru saat menerangkan, 85% anak tersebut tidak akan paham tentang apa yang diajarkan oleh guru dan jika ini sudah menjadi kebiasaan akan berkelanjutan terkait prestasi akademiknya yang menurun, di lain sisi akibat kebiasaan ngobrol dengan teman saat jam pelajaran berlangsung  akan sangat mengganggu siswa lain yang fokus pada pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun