Mohon tunggu...
Seliara
Seliara Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Dentist

Bahagia berkarya dan berbagi sebagai wujud rasa syukur

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Mengenal Internalized Misogyny dan Cara Menyikapinya

5 Desember 2021   06:00 Diperbarui: 5 Desember 2021   21:32 1064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Liza Summer from Pexels via hipwee.com 

Seseorang dengan mindset internalized misogyny sering mengucapkan kata-kata yang seksisme, dan lebih sering dilontarkan kepada sesama perempuan. Misal perempuan yang kekar dan suka olah raga bela diri, akan dikatakan menyalahi kodrat sebagai perempuan. Tentu sikap ini sangatlah buruk, merugikan serta tidak baik untuk kondisi psikologis orang lain maupun dirinya sendiri.

Apakah Penyebab Internalized Misogyny?

Ilustrasi gadis kecil | Sumber Pixabay
Ilustrasi gadis kecil | Sumber Pixabay

Ada banyak sebab seseorang bisa menjadi internalized misogyny, antara lain:

1. Pengalaman buruk di masa kecil

Karakter seseorang terbentuk sejak masih kanak-kanak. Bila saat itu banyak mendapatkan pengalaman buruk, maka akan menimbulkan trauma dan kebencian pada satu hal.

2. Pola pikir yang keliru

Ketika seorang perempuan mulai merendahkan perempuan lain, misalnya dengan mengatakan “Ih, perempuan kok memilih melahirkan sesar, perempuan sejati itu yang melahirkan normal.”

Bisa jadi hal ini didasari oleh pola pikir yang keliru. Apabila seseorang dengan sifat ini tidak diingatkan, ia akan merasa bahwa perkataan yang dilontarkannya kepada perempuan lain benar adanya. Padahal, mau sesar atau normal, dua-duanya tidak masalah dan pasti sudah didasari alasan medis demi kebaikan semuanya.

Supaya memiliki pola pikir yang baik, harus banyak membaca, belajar hal baru dan memperluas wawasan.

Ciri-ciri dari Internalized Misogyny

Ilustrasi ciri dari internalized misogyny | Sumber : Pixabay 
Ilustrasi ciri dari internalized misogyny | Sumber : Pixabay 

1. Ketika seorang perempuan sering mengatakan “Apa cuman aku yang ..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun