Mohon tunggu...
Seliara
Seliara Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Dentist

Bahagia berkarya dan berbagi sebagai wujud rasa syukur

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kisah Dompet yang Hilang di Jepang

25 Maret 2021   23:35 Diperbarui: 26 Maret 2021   00:12 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore itu, anak bungsu saya yang sedang kuliah di Jepang menelepon.

"Assalamu'alaikum, Umi, dompetku hilang. Aku lagi di Lawson, pas mau bayar di kasir, dompetnya ga ada, aduh kayaknya jatuh deh," terdengar jelas kepanikan dalam nada bicaranya.

"Tenang Nak. Coba dicari lagi ya, kalau tidak ketemu, segera lapor polisi," jawab saya berusaha tenang, walau merasa panik juga.

"Sudah dicari, tapi ga ada. Aku mau pulang balikin sepeda, sambil mencari di jalan, lalu balik ke sini jalan kaki, cari lagi," kata si bungsu dari seberang.

"Baik, Nak. Hati-hati ya, Umi doakan semoga ketemu dompetnya," jawab saya sambil berdoa semoga dompet itu masih menjadi rejekinya.

Selama ini bila mengalami kehilangan sesuatu, saya selalu berpegang pada prinsip, kalau masih rejeki kita, maka barang yang hilang itu akan kembali, entah bagaimana caranya. Tapi bila sudah bukan rejeki, ya sudah, jalan terakhir adalah mengikhlaskan, sambil memetik pelajaran untuk lebih berhati-hati di masa depan. 

Sebenarnya ini bukan kehilangan dompet yang pertama bagi si bungsu. Kehilangan pertama, dompet jatuh di taxi online yang dia naiki. Kehilangan kedua saat dia masih SMA waktu pergi ke minimarket, yang ketiga saat akan berangkat ke Jepang, waktu kami pergi ke mall untuk membeli pakaian musim dingin, karena pas kedatangan dia ke Jepang, tepat dengan akan dimulainya musim dingin. Nah jadi ini adalah kehilangan dompet yang keempat kalinya.

Kehilangan pertama, sopir taxi mengatakan dompet sudah diserahkan ke pool taxi yang kebetulan jaraknya jauh dari rumah kami, akhirnya kami tidak mengambil dompet tersebut dan mengikhlaskannya. Yang kedua ternyata dompetnya jatuh di jalan dan ditemukan oleh temannya, dompetnya kembali dengan selamat dalam keadaan utuh, tak kurang suatu apapun. 

Kehilangan ketiga, aku sempat menelepon departement store tempat kami membeli baju, tapi dijawab tidak ditemukan dompet. Kebetulan saat anak saya ke sana dan melihat-lihat celana panjang, dia menemukan handphone di salah satu celana panjang yang sedang didisplay, dia segera menyerahkan telepon gengggam itu kepada petugas security di departement store tersebut. Saat itu saya sempat membesarkan hatinya, karena dia telah berbuat baik, semoga kebaikan juga akan menghampirinya.

Akhirnya saya mencoba menelpon mobil taxi online yang mengantar kami ke mall tersebut. Alhamdulillah ternyata driver mobil tersebut menemukan dompet anak saya di kursi penumpang dan berkata akan mengantarkan ke rumah. Syukur alhamdulillah masih rejekinya. 

Sebenarnya saat kehilangan dompet, bukan uang yang dikhawatirkan, tapi kami lebih mengkhawatirkan mengurus berbagai surat-surat yang ada di dalamnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun