Mohon tunggu...
Adi
Adi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Indonesia

Manusia yang ingin SELALU menulis segala sesuatu yang BERMANFAAT.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

2 Perspektif Penting Istighfar

29 Juni 2016   05:43 Diperbarui: 29 Juni 2016   07:23 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (dok. beliefnet)

Hidup ini bagai sebuah bahtera (perahu) yang menyusuri lautan lepas

Dengan kita sebagai nahkoda dari perjalanan arah bahtera kehidupan kita

Selalu (atau kadang) dengan keyakinan tinggi akan sebuah pelabuhan yang indah… yang selalu dinanti…

Manusia selalu melakukan usaha dalam kehidupannya, kita selalu dihadapkan dalam tantangan kehidupan. Dalam menghadapi inilah terkadang kita melakukan kesalahan. Bukan hanya kesalahan pada sesame makhluk hidup, namun juga terkadang pada ALLAH. Oleh karenanya, memohon ampun dan ma’af dari-Nya.

Memandang diri bodoh, hina ataupun rendah rasanya memang penting. Kesombongan atau sikap tinggi hati kadang muncul karena kita melupakan kekurangan diri. Sejarah sudah memberikan cerita pengalaman berbagai macam karakter orang yang malah menjadi turun nilainya karena kesombongan. Oleh karenanya kita perlu memohon ampun akan setiap jengkal kesalahan kita. Baik itu disengaja ataupun tak sengaja.

Istighfar merupakan sebuah kata yang tak aneh bagi kita ketika ingat akan kesalahan kita. Di dalam Istighfar ini ternyata ditemui 2 perspektif yang kiranya cukup baik untuk membuat kita lebih baik.

Ilustrasi (dok. alisonbrewin)
Ilustrasi (dok. alisonbrewin)
Istighfar adalah sebuah cara dimana memaksa kita mengevaluasi diri.

Kita selayaknya sudah tahu kalau hidup adalah sesuatu yang pada sebuah sesi selalu membutuhkan evaluasi. Bagai sebuah tim kerja, tubuh yang terdiri berbagai banyak organ butuh evalusi untuk menyambung kembali dan memberikan hal yang selalu positif.

Istighfar merupakan sarana yang cocok untuk kita mengevalusai diri. Karena di dalamnya kita mengakui adanya hal yang kurang baik yang kita lakukan dan butuh bantuan Sang Penguasa Segalanya untuk memberikan keadaan yang selalu lebih baik bagi kehidupan kita.

Ilustrasi (dok.quotesgram)
Ilustrasi (dok.quotesgram)
Istighfar adalah komitmen untuk berubah (mencoba untuk berhasil)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun