Mohon tunggu...
selamat martua
selamat martua Mohon Tunggu... Penulis - Marketer dan Penulis

Hobby: Menulis, membaca dan diskusi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mengayuh Obsesi

29 September 2020   07:50 Diperbarui: 29 September 2020   07:51 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Hmmmm, merubah orientasi bisnis. Seperti apa itu?" Aku jadi makin penasaran.

"Begini Pak. Menurut pengalaman Saya, relasi yang bernilai akan menciptakan transaksi. Bukan sebaliknya" jelasnya secara meyakinkan.

"Saya punya klien Pak Haji Sobar, Beliau memiliki beberapa bisnis antara lain: Hotel, Restoran, Sekolah dan beberapa bisnis property lainnya. Awalnya Saya hanya mensupply kebutuhan alat tulis dan peralatan sekolah di madrasahnya" Mba Riska memulai bercerita pengalamannya berbisnis.

"Ada perkembangan setelah itu?" Aku menimpali keterangannya.

"Saya coba mencari tahu obsesi Pak Haji dan berusaha untuk dekat dengan bu Haji dan keluarganya. Aku dapat info Pak Haji itu punya penyakit Darah tinggi dan Jantung dimana setiap bulannya harus melakukan pemeriksaan di Rumah sakit. Saat Saya ngobrol dengan bu Haji Sobar, ternyata Beliau sangat khawatir dengan penyakit Pak haji. Selain itu Pak haji memiliki kebiasaan makan yang kurang sehat, senang makanan berlemak dan kurang menyukai sayuran". Sambungnya kemudian.

"Terus Apa yang Anda lakukan?" tanyaku ga sabaran.

"Saya mendekati beberapa Dokter dan berusaha mendapatkan proses yang tepat untuk meyakinkan Pak haji agar memiliki gaya hidup sehat. Saya bekerja sama dengan bu haji dan Putra/putrinya untuk menjelaskan manfaat sehat ke Pak Haji" Jelasnya lagi.

"Hasilnya gimana?" lanjutku bertanya lagi.

"Karena Kita komunikasikan bareng dengan keluarganya, akhirnya Pak haji mau mengikuti gaya hidup sehat. Ia mulai rajin berolahraga, mengkonsumsi makanan sehat dan terlihat lebih sehat. Hal ini membuat Saya dan keluarganya sangat dekat. 

Ia menganggap Saya sebagai Putrinya dan membuat komunikasi menjadi sangat intens. Kedekatan Saya dengan keluarga Pak haji berdampak kepada peningkatan proyek yang Aku dapatkan. Saat ini Saya masih menangani beberapa kebutuhan Hotel dan Madrasah. Pak haji dan Bu Haji hanya percaya kepada Saya. Kalaupun pake orang lain, tetap harus lewat Saya" Kata Mba Riska dan membuat Saya tertegun.

"Wow, Saya dapat Mutiara niiiiiiih" kataku dalam hati. Saya pikir ga'salah ketika Saya sedikit ngotot untuk menerima Mba Riska sebagai seorang Professional di Timku. Namun keputusanku ini harus dilihat dari kacamata yang berbeda. Aku diingatkan untuk bisa lebih waspada tentang situasi persaingan bisnis di Industri ICT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun