Nama : Firyal Intan Fadhilah
NIM : 2000303
Sektor Rapeto
Etika dan tanggung jawab bukanlah fenomena baru, namun perkembangan teknologi informasi belakangan ini semakin meningkatkan dampaknya. Misalnya, orang dapat berargumen bahwa privasi individu tidak pernah lebih terancam. Demikian juga, risiko manipulasi informasi, khususnya populasi yang rentan, menempatkan tanggung jawab dan tanggung jawab yang serius bagi pengontrol data. Jadi, organisasi menghadapi tanggung jawab ganda tidak hanya untuk bertindak tetapi untuk bertindak secara etis dan bertanggung jawab secara sosial.
Etika tidak boleh menjadi pilihan yang harus dilakukan oleh perusahaan sesuai dengan kenyamanannya, dan etika juga tidak dapat menjadi sesuatu yang harus dilaporkan oleh manajemen puncak dan diikuti oleh pejabat dan staf perusahaan. Lebih jauh lagi, perilaku etis tidak dapat menjadi objek pajangan untuk menunjukkan kepada dunia luas bahwa sebuah organisasi atau instansi memenuhi kewajiban sosialnya.
Mahasiswa melakukan banyak aksi sosial secara sukarela, meski dalam kesulitan akibat pandemi Covid 19. Mahasiswa ingin melakukan hal-hal kecil yang berdampak signifikan. Kewajiban ini dilakukan sebagai bagian dari tanggung jawab meringankan beban. Membantu menanggung beban memungkinkan orang yang membutuhkan bantuan pada saat kesakitan, kesusahan, dan kesulitan keuangan.
Sebagai jalan hidup mahasiswa yang memiliki etika dan moral yang baik, mereka harus menanggung mereka yang lebih lemah. Tanggung jawab ini adalah cara yang efisien. Komunitas Mahasiswa harus saling membutuhkan dan secara kolektif untuk menunjukkan bahwa mahasiswa merupakan agen perubahan kepada orang-orang. Mahasiswa melakukan kegiatan ini untuk mengurangi kecemasan masyarakat tentang Covid 19.
Mahasiswa saat ini lebih cenderung ke arah pengajaran tatap muka daripada kuliah online. Administrasi dan fakultas harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas e-learning untuk membantu pembelajaran yang lebih baik.
Tanggung jawab mahasiswa diberikan melalui beberapa situasi pembelajaran; yaitu, konten pendidikan harus dengan tantangan sosial dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa dan praktik sosial yang mendorong pengembangan budaya profesional. Mahasiswa di tahun pertama biasanya lebih banyak memenuhi tugas sebagai kewajiban belajar, seperti menghadiri kuliah, latihan, dan seminar, dan berpartisipasi aktif di dalamnya.
Pada tahun ketiga atau menginjak semester kelima, mahasiswa sudah menekankan peran yang lebih bertanggung jawab dan mandiri. Faktor penentu yang mempengaruhi dimulai dari kematangan pribadi dan pengalaman selama belajar. Ada tiga alasan dasar untuk memperlakukan mahasiswa sebagai agen perubahan akademik: pertama, tanggung jawab untuk belajar membuat seseorang menjadi pembelajar dan bukan pelanggan.Â
Kedua, paternalisme tidak sepenuhnya dipraktikkan, di mana jumlah mahasiswa melebihi administrator institusional seperti dosen, penasihat, dan administrator pendidikan. Â Ketiga, institusi memiliki kewajiban etis untuk membagikan apa yang mereka pikirkan dan ketahui tentang mahasiswa saat ini berdasarkan pengalaman sebelumnya.