Mohon tunggu...
Achmat Bahrul
Achmat Bahrul Mohon Tunggu... -

Meluapkan apa isi hati dangan menulis Belajar jadi penulis dan pembaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta yang Terkikis

15 November 2017   19:16 Diperbarui: 15 November 2017   19:47 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi yang dingin dikalahkan oleh siang yang panas

Siang lenyapkan oleh gelapnya malam

Malam yang dingin hangat terselimuti

Menatap rembulan tiada henti

Terhenti sejenak berkata pada diri

Tiada yang kurindukan selain mu

Diriku adalah bagian dari mu

Maka rindu melintas bersama rembulan

Disaat rindu itu muncul

Muncul tak sejalan dengan alurmu

Alur yang sungguh bersinggungan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun