Mohon tunggu...
Sekar Mayang Nurhaliza
Sekar Mayang Nurhaliza Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Politeknik Ketenagakerjaan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Anak Perempuan Pertama

28 Oktober 2021   18:00 Diperbarui: 29 Oktober 2021   09:37 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hai, aku Dinda Puspasari anak perempuan pertama untuk ayah bundaku. Anak yang ditunggu-tunggu kehadirannya oleh mereka. Dan aku sangat senang bisa dilahirkan ke dunia ini dengan selamat. Aku juga memiliki adik cantik bernama Amelia Hasna, yang usianya berjarak 3 tahun dariku.

Saat duduk dibangku sekolah dasar aku menyukai olahraga bulutangkis dan meminta ayah untuk mengikuti latihan di gor dekat rumah.

“Ayah aku mau latihan bulutangkis ya”, ajakku

Ayah yang senang mendengarnya dengan cepat menyetujui keinginanku.

“Iya kak, ayah yang antar ya”.

Setiap malam selasa, kamis, dan sabtu aku latihan disana dan diantar oleh ayah.  

Saat pertama kalinya aku mengikuti pertandingan bulutangkis yang diantar oleh ayah, bunda, dan amel. Di pertandingan ini aku kalah dan rasanya sedih sekali, tapi ayah dan bunda selalu memberikan dukungannya.

“Kakak boleh sedih tapi jangan lama-lama, menang atau kalah itu udah bisa, yang penting kakak harus semangat lagi”.

Dukungan yang mereka berikan membuatku cepat bangkit dari rasa sedih, kegagalan demi kegagalan aku lewati dengan sabar. Sampai akhirnya aku memenangkan pertandingan untuk pertama kalinya dan disusul kemenangan lainnya.

Waktu terus berjalan dengan cepat dan usiaku genap 17 tahun, ya sekarang aku sudah kelas 12 SMA dimana tahun terakhir aku duduk dibangku sekolah. Dibingungkan oleh dua pilihan karena aku ingin lanjut ke kuliah tetapi ayah bunda menyarankan untuk daftar tentara dulu.

Aku memutuskan mengikuti saran ayah bunda yaitu mendaftar tentara. Dalam mengurus berkas-berkas yang dibutuhkan ku melakukannya sendiri, karena ayah yang sibuk dengan pekerjaannya dan bunda sedang mengurus keperluan amel yang akan masuk SMA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun