Peneltian yang dilakukan oleh Ahmad al-Qadhi, direktur utama Islamic Medicine Institute for Education and Research di Florida, membahas tentang pengaruh al-Quran pada manusia dalam perspektif fisiologi dan psikologi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan hasil yang positif bahwa mendengarkan ayat suci al-Quran memiliki pengaruh yang signifikan dalam menurunkan ketegangan urat saraf reflektif dan hasil ini tercatat dan terukur secara kuantitatif dan kualitatif oleh sebuah alat berbasis computer.
Terapi murottal ini biasanya dilakukan dengan diperdengarkan pada kondisi perilaku hiperaktif impulsif anak ADHD selama diberikan intervensi secara berulang-ulang. Terapi murottal dapat membantu menurunkan gejala tingkat hiperaktivitas dan impulsivitas pada anak ADHD. Selain itu membantu anak hiperaktif dan impulsif untuk pembelajaran serta melatih artikulasi dari anak ADHD.Â
Terapi murottal bersifat menenangkan anak ADHD. Ketika diperdengarkan bacaan murottal dalam keadaan normal, secara perlahan anak penyandang ADHD berangsur untuk tenang. Ketika dilatih untuk melafalkan bacaan al-Qur-an, mereka sedikit memperbaiki artikulasi dan pelafalan.
Daftar Pustaka
Caroline, Stephannie. (2014). Â "Komunikasi Interpesonal Antara Terapis Dengan Anak Penyandang ADHD."Jurnal e-Komunikasi Vol. 2, no. 2. Â Â Â Â http://publication.petra.ac.id/index.php/ilmu-komunikasi/article/view/1767
Hawari, Dadang. (1997). "Al-Qur'an: Ilmu Kedokteran Jiwa Dan Kesehatan Jiwa". Yogya-karta: Dana Bhakti Prima Yasa,
Selekta, Mayang Cendikia. (2013). Â "Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
Pada Anak Usia 2 Tahun". Jurnal Medula Vol. 1, no. 3.
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/medula/article/view/109