Mohon tunggu...
Sekar Ayu
Sekar Ayu Mohon Tunggu... Freelancer - Manusia Kecil Berharap Bisa Bermanfaat Besar.

menulis adalah bagian dari mengeluarkan energi dan isi kepala, saat sibuk bertanya dan menganalisa dari sudut pandangku. #ssayuf

Selanjutnya

Tutup

Diary

Tidak Ada Kehidupan yang Biasa Saja

15 Juli 2021   16:40 Diperbarui: 15 Juli 2021   16:43 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

PPKM ini membuat saya kembali stress, huh. Rasanya kepala mumet sekali harus berhari-hari didalam rumah mungkin karena rumah saya tidak mempunyai ruang khusus untuk bekerja, walaupun juga sebenarnya saya senang karena waktu saya bersama orang tua menjadi lebih banyak. 

Namun, dengan karakter saya sebagai seorang Extrovert yang senang bertemu orang baru, senang bersosialisasi dan mudah jenuh jika dipaksa diam pada satu tempat. Work From Home, menjadi salah satu kebiasan baru saya ditahun 2020. Mahasiswi yang baru saja memuli pekerjaannya di awal Bulan Maret 2020 dipaksa harus bekerja dari rumah dan menunda rencananya. Rencananya apa? karena saya pikir bekerja dibidang yang saat ini saya tekuni bukan diri saya, dan hanya menjad batu loncatan saja. Maka saya pun harus menyiapkan strategi untuk bisa keluar dengan akualisasi diri. 

mengerjakan pekerjaan yang bukan dirimu, atau diharuskan duduk berjam-jam untuk mendengarkan orang bicara tanpa saya mengerti maksudnya bagaimana itu sangat melelahkan. Jujur saja pun, hingga saat ini saya masih bingung mau jadi apa? kalau ada saran bagaimana cara menemukan "mau jadi apa dalam hidup" silangkan beri tahu saya, dengan senang hati. :)

Namun pun, walau saya merasa kurang pas dalam pekerjaan ini, bukan berarti saya jadi malas-malasan dan menunda pekerjaan saya. Saya selalu berusaha merespon atasan saya cepat, menyelesaikan apa yang dia minta cepat (walau kadang sering typo sedikit) hehe, dan berupaya untuk tidak bilang tidak bisa ketika atasan saya menyuruh. Ini bentuk terima kasih saya karena sudah diberikan lapangan kerja. 

Tapi bagaimana ya, PPKM ini membuat saya semakin bosan. emm saya rasa saya kuraang bersyukur. Ada tulisan teman saya di Instagram tempo lalu mengatakan, "Nikmatilah pekerjaan mu hari ini, karena sebanarnya banyak penganggguran yang iri diluar sana". Iya betul, apa yang kita miliki saat ini mungkin saja orang lain menginginkannya diam-diam. 

Tadi saya menyempatkan, hey bukan menyempatkan diri tapi lebih ke memaksakan diri untuk keluar hehe. Sekedar cari kopi dan makanan ringan saja dan pulang. Diperjalanan saya mengamati orang-orang, ada bapak-bapak tuka sol sepatu keliling yang sedang duduk dipinggir lapangan sambil mengipas-ngipas dirinya dengan topi, wajahnya terlihat sedang memikirkan sesuatu. Saya berpikir mungkin saja uangnya belum cukup untuk keluarga nya atau ada kegelisahan lain. Hey sekar lihat lah ada yang lebih mumet dibanding kamu ternayata. 

Atau tukang ojeg didepan stasiun yang teriak-teriak memanggil penumpang untuk naik, baru dia mendapatkan uang. Hey sekar lihat lah kurang apa lagi? kamu hanya cukup mengerjakan apa yang disuruh lalu kamu dapat uang? tidak perlu cari-cari lagi dan mikir hari ini dapat berapa. 

Pulang kerumah saya seperti mendapat pelajaran baru dan cerita baru yang Allah kirimkan lewat prantara tukang sol dan tukang ojeg, energi baru yang bisa jadi amunisi saya untuk bekerja besok setidaknya sabtu dan minggu saya bisa rehat dan mencoba melakukan hal lain. 

semoga teman-teman selalu sehat, baik dan dalam keadaan bahagia yaa

salam, Sekar

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun