Oleh : Setiawan Jodi Fakhar
      Siang Hari yang sangat cerah, pada hari Jumat 03 Mei 2019. Taufik berteduh di bawah teras halte Cimanying, persis di depan Sekolah besar bernama Mathla'ul Anwar pusat Menes. Taufik menunggu mobil bus, agar sesegera mengantarkannya ke Serang. Sekitar 30 menit lamanya Ia menunggu, hingga akhirnya mobil bus itu pun datang juga.
      "Bade kamana Jang?" Tanya Ibu-ibu dengan nada pelan dan wajahnya yang agak sedikit cemas dan tegang
      "ka Serang, Bu" jawab Taufik dengan penuh keheranan
      "Emangna te sieun kitu naek mobil bereum eta?" pertanyaan Ibu ini membuat Taufik keheranan
      "Sieun sih, Bu. Tapi da kumaha deui abdi teh buru-buru!" Jawab Taufik dengan nada rendah
      Mobil bus merah itu melaju kencang, terlihat dari kejauhan di halte Cimanying. Dan para penumpang segera bersiap-siap untuk naik, berbeda dengan ibu itu. Dia hanya diam terpaku di bangku halte. Sambil memegang barang bawaanya.
      "Kali, kali kaliiiiii......" teriak kondektur mobil bus merah
      "Abdi payunan, Bu. Nyah" sapa  taufik terhadap Ibu-ibu itu. Sebenarnya Taufik ingin berkenalan lebih dekat dengan Ibu itu.
      "Sing kahade nyah, Jang. Ulah poho maca Bismillah. Soalna kamari geh bus eta kacilakaan di Palima, loba korban nu luka-luka" dengan nada yang sedikit cemas
      "Muhun, Bu. Piduana bae. Assalamualaikum."