Mohon tunggu...
Sejo Qulhu
Sejo Qulhu Mohon Tunggu... Penulis - Travel Writter Travel Vloger

Saya santri kampung, tapi bukan santri kampungan!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ibu, Jangan Ganggu Tidurku

4 Mei 2019   20:58 Diperbarui: 13 November 2019   14:25 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Setiawan Jodi Fakhar

Hari-hari ini tidak seperti biasanya, berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Entah kenapa, setiap malam aku bermimpi yang indah-indah saja. Malam itu aku memimpikan surga, bertemu dengan bidadari yang sangat cantik mukanya seperti milea pacarnya dilan. Bahkan melebihinya. Aku bertemu dengan bidadari itu namanya Wulan. Bertemu di suatu tempat yang Indah, taman itu sejuk di hadangi oleh pohon-pohon yang daunnya rindang.

"Hai cantik, boleh kenalan?" sapa Iwan

"Hai juga, ganteng!, boleh, kok!" jawab wulan

"Ekhmm, namaku Iwan, kamu? Tersenyum malu, tapi mau berkenalan dengannya dan berharap menjadi kekasihnya.

"Oh Iwaan, kenalin namaku Wulan, aku tinggal di kayangan langit ke 7, aku anak raja, Aku dan keluarga ku tinggal di Istana" jawab Wulan, dengan nada jelas, membuat Iwan Penasaran

"Wah, namanya Indah sekali Wulan, seperti bulan yang menghiasi ketika malam hari. Wulan, aku ingin tahu istana itu seperti apa? Boleh aku ikut ke sana" sindir Iwan dengan penuh harapan

"Tentu boleh, yuk kamu naik ke punggungku, pegang erat-erat yaa, jangan nakal dan berbuat yang engga-engga!"

 "Asyiiks" Teriak Iwan, kegirangan, sangat bahagia

Tiba-tiba, ada sesuatu yang membatalkan perjalanan Iwan, sehingga perjalanan menuju Istana megah itu terhambat. Iwan terbangunkan dari tidur yang sangat nyenak nan membahagiakan, ternyata Iwan terbangun dari tidur yang nyenyak itu oleh  Ibunya, dengan cipratan air bekas wudhu.

"Wan, Iwan.... Bangun... ! Subuh, Sholat Wan, masa iya, anak pesantren Subuh aja harus dibangunin!" Teriak Ibu Iwan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun