Oleh : Tanmelak Pare
Pagi hari, pukul 07.00 WIB. Rumah yang amat sangat sederhana, pohon mangga yang rindang dedaunannya menghiasi rumah milik keluarga kecil itu. Suara  burung pipit berkicauan, menandakan bahwa sesegera Ia beranjak dari tidurnya, karena mencari makan. Yanto adalah anak semata wayang dari Pak Darman dan Ibu Esih. Keluarga yang harmonis, meskipun serba kekurangan tapi mereka jalani dan nikmati pahit getirnya kehidupan.
"Pak, Yanto berangkat kesekolah ya Pak! Tapi, Yanto malu sama Bapak dan Ibu Guru, temen-temen juga, Pak. Belum bayaran SPP buat kenaikan kelas?" Sindir Yanto Kepada Bapaknya
 "Iya To, Semoga aja nanti ada rezeki. Kan  hari ini sawah kita panen!" Jawab Bapaknya
 "Iya To, Bener kata Bapak Mu itu" Sindir Ibunya
 "Ta... Tapi, Pak.. Bu. Yasudah, Yanto sekolah dulu yaa. Assalamualaikum"
"Belajar, yang bener ya, To! Biar jadi anak yang sukses, ga seperti bapak sama ibu, yang kerjanya di sawah sama di rumah doang!" Sahut Bapaknya
 "Iya Pak, Ammin Ya Allah" Jawab Yanto
Yanto pun pamit, mencium tangan kedua orang tuanya dan berjalan bergegas menuju sekolahannya, dan Pak Yanto pun bergegas menuju Sawah karena itulah tempat Ia bekerja dan mencari kebutuhan hidup."Hati-hati ya Pak, emangnya ga makan disini dulu tah Pak?" Tanya Istri Pak Darman
"Disana Saja lah, Bu. Ga keburu, nantinya kesiangan, bapak sudah ga sabar untuk Ngagebot Pare dalam bahasa Sunda (Memanen Padi)"