Mohon tunggu...
Sefkha Gracia
Sefkha Gracia Mohon Tunggu... Universitas Brawijaya

a student who loves reading!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Buku Cerita "Legenda Telaga Jenon dan Desa Gunungronggo": Upaya Majasiswa FIB UB Meningkatkan Literasi dan Cinta Budaya Lokal

2 September 2025   00:30 Diperbarui: 2 September 2025   00:21 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemberian Vandel dan Buku Cerita,  Sumber: Tim Dokumentasi Kelompok 63

Malang, 4 Agustus 2025 -- Mahasiswa Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya Kelompok 63 melaksanakan program Penyusunan Buku Cerita berjudul "Legenda Telaga Jenon dan Desa Gunungronggo", yang menjadi bagian dari program pendukung Revitalisasi Perpustakaan MI Darussalamah. Program ini bertujuan untuk memperkaya koleksi perpustakaan dengan bacaan baru yang relevan sekaligus mendorong peningkatan literasi siswa sekolah dasar.

Proses penyusunan buku dimulai sejak pertengahan Juli 2025 dengan serangkaian kegiatan. Tahap awal dilakukan melalui koordinasi bersama perangkat desa dan tokoh masyarakat. Mahasiswa kemudian melakukan wawancara dengan sesepuh desa untuk menggali cerita rakyat, khususnya legenda asal-usul Telaga Jenon yang sangat lekat dengan identitas Desa Gunungronggo. Cerita tersebut kemudian ditulis ulang dengan bahasa yang sederhana, komunikatif, dan sesuai dengan tingkat pemahaman anak-anak.

Setelah naskah rampung, mahasiswa melanjutkan dengan pembuatan ilustrasi berwarna. Ilustrasi didesain dengan gaya visual kartun dan warna cerah agar lebih menarik bagi anak-anak. Perpaduan teks sederhana dengan gambar visual diharapkan dapat meningkatkan minat baca sekaligus membantu siswa memahami isi cerita.

Pada minggu keempat, buku "Legenda Telaga Jenon dan Desa Gunungronggo" selesai dicetak dan secara simbolis diserahkan kepada pihak MI Darussalamah pada tanggal 4 Agustus 2025. Penyerahan ini bersamaan dengan peresmian perpustakaan yang telah direvitalisasi, sehingga buku langsung menjadi salah satu koleksi baru yang dapat diakses siswa.

Respon siswa sangat antusias. Mereka tampak bersemangat membuka halaman demi halaman buku, bahkan beberapa siswa langsung membaca keras-keras di hadapan teman-temannya. Guru dan kepala sekolah menyampaikan apresiasi karena buku ini tidak hanya menambah koleksi perpustakaan, tetapi juga menghadirkan konten yang dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa, yaitu cerita rakyat dari desa mereka sendiri.

Siswa MI Darussalamah Membaca Buku Cerita, Sumber: Tim Dokumentasi Kelompok 63
Siswa MI Darussalamah Membaca Buku Cerita, Sumber: Tim Dokumentasi Kelompok 63

Najwa El Kiromi, Koordinator Desa Kelompok 63 Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya, menyampaikan bahwa penyusunan buku ini merupakan salah satu cara sederhana namun bermakna untuk menghadirkan budaya lokal dalam dunia literasi anak-anak. "Harapan kami, buku ini bisa menjadi bacaan favorit siswa sekaligus sarana untuk menjaga cerita rakyat agar tidak hilang ditelan zaman," ungkapnya.(4/8)

Program ini sejalan dengan SDGs 4 (Pendidikan Berkualitas) karena mendorong peningkatan literasi dasar siswa melalui penyediaan bahan bacaan yang kontekstual dan edukatif. Dengan adanya buku cerita rakyat ini, diharapkan siswa MI Darussalamah semakin gemar membaca, lebih percaya diri dalam kegiatan literasi, serta memiliki kebanggaan terhadap identitas budaya desanya. 

Secara keseluruhan, penyusunan buku "Legenda Telaga Jenon dan Desa Gunungronggo" menjadi bukti nyata bahwa program pendukung dapat memberikan dampak signifikan terhadap keberhasilan revitalisasi perpustakaan. Buku ini tidak hanya berfungsi sebagai media belajar, tetapi juga sebagai penghubung antara literasi, identitas, dan pelestarian budaya lokal. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun