Selotapak, 23 Mei 2025 -- Dalam upaya mendorong penguatan identitas dan daya saing pariwisata lokal berbasis potensi desa, kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertajuk "Optimalisasi Branding Desa Selotapak Melalui Digital Marketing untuk Meningkatkan Daya Saing Pariwisata Lokal" sukses diselenggarakan alah satu cafe milik Bumdes Selotapak, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) setempat untuk naik kelas melalui strategi pemasaran digital yang terarah dan adaptif terhadap tren industri pariwisata saat ini.
Sebagai narasumber utama, Putra Hilmi Prayitno, M.Pd, membagikan wawasan mengenai pentingnya pemanfaatan digital marketing dalam membangun citra desa wisata yang kuat. Dalam paparannya, beliau menekankan bahwa branding desa wisata tidak cukup hanya melalui promosi konvensional. Diperlukan pendekatan digital yang sistematis dan kreatif agar desa wisata seperti Selotapak mampu menembus pasar lebih luas, bahkan hingga kancah nasional dan internasional. Menurutnya, kekuatan cerita lokal, keunikan produk, dan keindahan alam harus dikemas dalam strategi branding digital yang menarik dan mudah diakses oleh wisatawan digital masa kini.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pelaku UMKM Desa Selotapak yang membawa serta produk-produk unggulan mereka. Mulai dari kopi khas pegunungan, olahan pangan tradisional, hingga produk berbasis eco-friendly menjadi bagian dari pameran mini yang digelar bersamaan dengan sesi pelatihan. Keikutsertaan para pelaku UMKM tidak hanya sebagai peserta pasif, melainkan aktif berdiskusi dan mempraktikkan berbagai teknik pemasaran digital seperti penggunaan media sosial untuk promosi, penulisan konten kreatif, hingga visualisasi produk melalui foto dan video pendek.
Turut hadir pula Kepala Desa Selotapak yang dalam sambutannya mengapresiasi kolaborasi antara akademisi dan masyarakat desa. Ia menegaskan bahwa branding bukan hanya sekadar logo atau slogan, tetapi bagaimana menciptakan kesan dan nilai yang melekat pada desa itu sendiri. Dengan didukung oleh strategi digital marketing yang baik, Selotapak diyakini mampu menarik lebih banyak wisatawan dan memperluas akses pasar bagi produk UMKM lokal.
Kegiatan ini juga menjadi ruang dialog antara pelaku UMKM, pemerintah desa, dan narasumber untuk bersama-sama merancang strategi promosi terpadu. Salah satu upaya yang disoroti adalah penggunaan platform digital yang lebih spesifik seperti Google Business Profile, integrasi dengan marketplace lokal, hingga potensi kolaborasi dengan influencer pariwisata sebagai bagian dari strategi digital branding.
Sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 8 dan 9, kegiatan ini turut mendukung penciptaan peluang ekonomi yang layak serta penguatan kapasitas inovasi dan infrastruktur promosi digital bagi pelaku usaha lokal. Pemberdayaan UMKM melalui pendekatan teknologi digital diyakini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi desa yang inklusif dan berkelanjutan. Selain itu, dengan memperkuat branding dan akses pasar produk-produk lokal, kegiatan ini juga mendukung SDGs nomor 12, yakni mendorong pola konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, sekaligus berkontribusi pada pembangunan komunitas yang tangguh dan mandiri sebagaimana amanat SDGs nomor 11.
Melalui kegiatan pengabdian ini, para peserta diharapkan tidak hanya memperoleh wawasan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis untuk mengelola branding produk dan desa mereka secara digital. Optimalisasi digital marketing dipandang menjadi pintu masuk menuju pariwisata yang berkelanjutan, inklusif, dan berdaya saing tinggi. Desa Selotapak, dengan segala kekayaan alam dan budayanya, kini siap melangkah ke arah tersebut dengan semangat kolaboratif yang lebih kuat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI