Mohon tunggu...
Rahman Seblat
Rahman Seblat Mohon Tunggu... wiraswasta -

seorang pekerja lepas, dengan latar belakang pendidikan seni rupa. selain menjadi tukang ndesain lepas, kadang2 ngelukis dan ngeblog. bersama beberapa teman membuat komunitas RTJ (Rumah Tanpa Jendela) Komunitas pendampingan berbasis seni dan kreativitas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Taman Bercahaya

21 Juli 2013   18:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:14 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Yang aku ingat saat itu siang cukup terik.
Matahari seperti memanggang kepala.
Jalanan agak lengang, lalu aku menyebrang.
Dari kejauhan sebenarnya sudah kulihat motor itu, entah berapa kecepatannya.

“Brukk!!!”  kurasakan tubuhku didorongnya dengan keras.
Aku melayanggg...  lalu semua gelap.

Saat  tersadar,  dengan mata yang belum bisa melihat dengan sempurna.
Kulayangkan pandang ke sekelilingku.
“Tempat apa ini?” bathinku.

Tempat di sekelilingku terlihat bercahaya.
Meski  benderang tetapi  tidak membuat  mataku silau.
Warna-warni di semua tempat.

Saat kulihat tubuhku, tak ada cedera sekalipun.
padahal, dalam ingatanku...

Aku tertabrak motor yang melaju kencang tadi. “Hmmm”

Segera aku bangun.
Tak terasa sakit di kakiku,
lalu kuayun langkah, meski tak tahu akan kemana.
Udara terasa nyaman.
Langit hitam dipenuhi cahaya banyak sekali.

Cahaya yang bergerak cepat kesana-kemari.

Ajaib!!

Jalan yang kutapak terlihat bercahaya.
Bekas tapak kaki pun memercikkan warna-warni. Indah sekali.
Perdu di sekitar jalan juga terlihat mengeluarkan cahaya. Semuah taman yang ajaib. “dimanakah ini?” bathinku.

“Surgakah?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun