Mohon tunggu...
Sri DesiyanaNento
Sri DesiyanaNento Mohon Tunggu... Mahasiswa PPG Prajabatan

Sebagai mahasiswa di salah satu universitas yang sedang menempuh pendidikan profesi guru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gerakan Kaya Literasi, Koridor sebagai Wadah Membudayakan Literasi

2 Juni 2023   20:13 Diperbarui: 2 Juni 2023   20:16 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Literasi khususnya di sekolah merupakan kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas yang meliputi membaca, melihat, menyimak, menulis atau berbicara. Di sekolah dikenal dengan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) adalah sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang literat. GLS juga dilaksanakan bertujuan untuk menumbuhkan budi pekerti peserta didik melalui pembelajaran ekosistem literasi sekolah guna menjadikan peserta didik memiliki budaya membaca yang tinggi serta kemampuan menulis (Kemendikbud, 2016: 2).

Sekolah memiliki peran yang amat penting dalam menciptakan lingkungan yang kaya akan literasi dan menanamkan budaya litarasi kepada peserta didik. Secara luas, Gerakan literasi sekolah bertujuan untuk menumbuhkembangkan budaya litarasi pada ekosistem mulai dari lingkungna keluarga, sekolah dan masyarakat dalam rangka pembelajaran sepanjang hayat. Salah satu upaya dalam menciptakan lingkungan sekolah yang kaya akan literasi adalah literasi visual. Literasi vidual adalah literasi yang berbentuk gambar dan didesain semenarik mungkin sehingga mampu menumbuhkan minat membaca dan menumbuhkan karakter yang cinta akan literasi.

Budaya literasi dapat dibentuk dengan tiga kegiatan yaitu (Handayani, 2020): 1) Mengkondisikan lingkungan fisik ramah literasi. Lingkungan fisik adalah hal pertama yang dilihat dan dirasakan warga sekolah. Oleh karena itu, lingkungan fisik perlu terlihat ramah dan kondusif untuk pembelajaran. Sekolah yang mendukung pengembangan budaya literasi sebaiknya memajang karya peserta didik di seluruh area sekolah, termasuk koridor

Di SD Negeri 2 Tondano, telah memaksimalkan lingkungan sekolah sebagai lingkungan yang kaya akan literasi. Pemanfaatan koridor sebagai wadah literasi adalah hal yang tidak bisa dianggap sepele, justru hal ini akan membawa peserta didik untuk tertarik dan mencintai literasi. Koridor literasi di SD Negeri 2 Tondano dibuat semenarik mungkin dengan tulisan-tulisan motivasi dan pesan moral yang mendalam. Agar peserta didik dapat membacanya dan dapat menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari, khususnya membentuk karakter yang berliterasi.

Upaya ini adalah spirit bersama yang dilakukan oleh seluruh pihak sekolah di SD Negeri 2 Tondano. Di dalamnya terdapat niat, kesungguhan dan konsistensi yang tinggi dalam melaksanakan Gerakan Literasi Sekolah. Meskipun hal ini bukanlah sebuah kebaharuan namun kesungguhan dan niat kokoh yang harus diancungkan jempol. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa prinsip Gerakan Literasi Sekolah adalah berkesinambungan, terintegrasi dan melibatkan semua pemangku kepentingan dan kesemua prinsip ini telah terlaksana di SD Negeri 2 Tondano.

Sebagai penutup dari tulisan ini, saya mengharapkan agar konsistensi yang baik ini terus terjaga dan dikembangkan. Agar menciptakan lingkungan sekolah yang kaya akan literasi, yang dapat menumbuhkembangkan karakter yang cerdas dan memiliki kecintaan terhadap literasi kepada peserta didik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun