Sekolah memiliki peran yang amat penting dalam menciptakan lingkungan yang kaya akan literasi dan menanamkan budaya litarasi kepada peserta didik. Secara luas, Gerakan literasi sekolah bertujuan untuk menumbuhkembangkan budaya litarasi pada ekosistem mulai dari lingkungna keluarga, sekolah dan masyarakat dalam rangka pembelajaran sepanjang hayat. Salah satu upaya dalam menciptakan lingkungan sekolah yang kaya akan literasi adalah literasi visual. Literasi vidual adalah literasi yang berbentuk gambar dan didesain semenarik mungkin sehingga mampu menumbuhkan minat membaca dan menumbuhkan karakter yang cinta akan literasi.
Budaya literasi dapat dibentuk dengan tiga kegiatan yaitu (Handayani, 2020): 1) Mengkondisikan lingkungan fisik ramah literasi. Lingkungan fisik adalah hal pertama yang dilihat dan dirasakan warga sekolah. Oleh karena itu, lingkungan fisik perlu terlihat ramah dan kondusif untuk pembelajaran. Sekolah yang mendukung pengembangan budaya literasi sebaiknya memajang karya peserta didik di seluruh area sekolah, termasuk koridor
Di SD Negeri 2 Tondano, telah memaksimalkan lingkungan sekolah sebagai lingkungan yang kaya akan literasi. Pemanfaatan koridor sebagai wadah literasi adalah hal yang tidak bisa dianggap sepele, justru hal ini akan membawa peserta didik untuk tertarik dan mencintai literasi. Koridor literasi di SD Negeri 2 Tondano dibuat semenarik mungkin dengan tulisan-tulisan motivasi dan pesan moral yang mendalam. Agar peserta didik dapat membacanya dan dapat menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari, khususnya membentuk karakter yang berliterasi.
Upaya ini adalah spirit bersama yang dilakukan oleh seluruh pihak sekolah di SD Negeri 2 Tondano. Di dalamnya terdapat niat, kesungguhan dan konsistensi yang tinggi dalam melaksanakan Gerakan Literasi Sekolah. Meskipun hal ini bukanlah sebuah kebaharuan namun kesungguhan dan niat kokoh yang harus diancungkan jempol. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa prinsip Gerakan Literasi Sekolah adalah berkesinambungan, terintegrasi dan melibatkan semua pemangku kepentingan dan kesemua prinsip ini telah terlaksana di SD Negeri 2 Tondano.
Sebagai penutup dari tulisan ini, saya mengharapkan agar konsistensi yang baik ini terus terjaga dan dikembangkan. Agar menciptakan lingkungan sekolah yang kaya akan literasi, yang dapat menumbuhkembangkan karakter yang cerdas dan memiliki kecintaan terhadap literasi kepada peserta didik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI