Jadilah Tim Sukses Yang Baik Bagi Para Caleg
Pemilu memang setahun lagi digelar tapi sosialisasi partai dan caleg sudah mulai dilaksanakan. Terpilihnya para caleg tergantung dari strategi tim suksesnya. Tanpa sukses mustahil para caleg bisa mendapatkan kursi. Untuk itu para caleg hendaknya loyal terhadap para tim sukses, jika caleg pelit, jangan harap bisa mendapatkan kursi.
Sebagai tim sukses jangan memanfaatkan keadaan, maksudnya jangan memanfaatkan loyalitas para caleg. Karena tidak sedikit caleg keluar uang jutaan, ratusan juta bahkan sampai milyaran rupiah. Tapi jumlah suara yang didapatkan para caleg jauh dari target, mereka hanya memanfaatkan uang para caleg saja dan tidak maksimal dalam sosialisasi mengkampanyekan caleg yang diusungnya.
Caleg Harus Siap Kalah
Kembali ke rezeki dan faktor keberuntungan, semua sudah diatur oleh yang maha kuasa. Walaupun tim sukses sudah maksimal dalam mensosialisasikan calegnya, dan caleg jor joran mengeluarkan uang. Jika Allah tidak mengijinkan caleg untuk mendapatkan kursi. Caleg harus siap menerima kekalahan, karena tidak sedikit para caleg yang depresi akibat dari tidak mendapatkan kursi.
Para caleg hendaknya mengikhlaskan pemberian-pembariannya kepada tim suskese dan masyarakat. Anggap saja uang dan sembako yang telah diberikan kepada tim sukses dan masyarakat, sebuah sodakoh. Jadi ketika tidak mendapatkan kursi, para caleg tidak depresi dan tidak menuntut kepada tim suskes. Karena dalam beberapa kasus ada seorang tim sukses sampai dibongkar rumahnya oleh caleg karena tidak mendapatkan kursi.
Masyarakat Harus Cerdas
Sudah menjadi rahasia umum jika money politik masih terjadi dimasyarakat. Itu sih sah sah saja, namanya juga dikasih ya ambil aja, tapi dengan uang tersebut masyarakat hanya mendapatkan uang hari itu saja. tanpa mendapatkan keuntungan jangka panjang. Padahal jika masyarakat membuat kontrak politik dengan caleg, masyarakat akan mendapatkan keuntungan jangka panjang.
Buat Kontrak Politik Dengan Caleg
Anggota DPRD KOTA/KABUPATEN adalah paling dekat dengan rakyat, untuk itu pernjanjian politik harus dilakukan, Karena secara langsung masyarakat bisa menyalurkan aspirasinya. Seperti pembuatan jalan, pembangunan pos ronda, lapangan pekerjaan dsb, tergantung keinginan masyarakat diwilayah pilihannya.
Untuk itu caleg, tim sukses dan masyarakat harus membuat perjanjian. Bentuk perjanjiannya seperti "Terhitung Sejak Saya Dilantik Menjadi Anggota DPRD KOTA BOGOR, Saya Akan Menyanggupi Keinginan Aspirasi Masyarakat di RW 17 Kelurahan Babakan". Dan perjanjian tersebut ditanda tangani warga RW 17, ketua RW 17, Kepemudaan RW 17, para ketua RT 17, Tokoh masyarakat RW 17 dan beberapa warga RW 17.
Isi dari perjanjian tersebut adalah :
- Caleg harus siap mengikuti acara pengajian bulanan di wilayah RW 17
- Caleg harus siap ikut serta dalam kerja bakti bulanan di wilayah RW 17
- Caleg harus siap menjadi penasihat kepemudaan di wilayah RW 17
- Bilamana ada warga RW 17 yang menganggur, Caleg harus merekomendasikannya ke perusahaan-perusahaan
- Bilamana ada warga RW 17 yang dipersulit keadministrasian oleh aparat setempat, caleg harus siap membantu sampai tuntas
- Semua keinginan masyarakat RW 17 akan saya laksanakan bila saya mendapatkan kursi DPRD KOTA BOGOR.
Isi perjanjian diatas hanya contoh saja, isi perjanjiannya tergantung dari keinginan masing-masing wilayah. Minimal dalam perjanjian tersebut, masyarakat sudah mempercayakan kepada wakilnya dan suaranya tidak sia-sia. Bilamana caleg tersebut ingkar, kita bisa menuntut, dan jika tuntutan kita tidak didengar, minimal caleg tersebut mendapatkan DOSA.
Caleg Yang Cerdas
Bila caleg yang cerdas pasti mau menandatangani keinginan masyarakat RW 17, hitung-hitungan suaranya sangat jelas, misalkan dalam satu RW terdapat 7 RT, rata-rata jumlah suara tiap RT itu 160 suara, jika dijumlah : 160 PEMILIH X 7 Rukun Tetangga = 1.120 SUARA.
Dalam satu RW caleg DPRD sudah mendaptkan suara 1.120 suara, bayangkan jika satu kelurahan. Jika dijumlah : 1.120 PEMILIH X 20 RUKUN WARGA = 22.400 SUARA
Pencapaian Target Suara tergantung Strategi Tim Sukses
Tim sukses harus gencar mensosialisasikan calegnya, sekarang kan jaman medsos, nah tim sukses harus membuat grup wa, grup FB, grup IG dan aktif dari ketiga medsos tersebut. dan caleg juga jauh-jauh hari harus ikut serta didaerah pilihannya, seperti ikut main futsal bersama anak-anak muda setempat, ajak beberapa anak-anak muda ngopi bareng dirumahnya, istri caleg juga harus aktif mensosialisasikan suaminya seperti ikut dalam pengajian ibu-ibu, atau ajak beberapa ibu-ibu berkunjung kerumah dan masak-masak bareng.
Dana Politik Itu Sangat Besar
Tidak ada makan siang gratis hari ini, yah pasti banyak mengeluarkan biaya tidak sedikit. Dana politik itu sangat besar, tapi akan kecil biayanya jika dilakukan jauh-jauh hari. Para caleg juga harus pasang strategi baru, seperti menghambur-hamburkan uang buat biaya poster dan banner. Padahal poster-poster dan banner tersebut kelak setelah beres pemilu akan menjadi sampah.
Coba kalo uangnya diberikan buat pembangunan mushola, atau mobil jenazah itu akan selalu dipakai masyarakat. anggap saja semua uang yang dikeluarkan itu ibadah. Â Ikhlas ketika tidak terpilih, InsyaAllah masyarakat setempat akan selalu mendoakan caleg serta keluarga dan menjadi sebuah ladang pahala. Amin Ya Rabbal Alamin.
