Rasanya tidak berlebihan jika kita menyebutkan Rabu, 21 Mei 2025 menjadi hari bersejarah sekaligus tak terlupakan bagi fans Tottenham Hotspur di seluruh dunia. Estadio San Mames Bilbao seakan menjadi saksi bisu yang menyaksikan gemuruh fans The Lilywhites saat peluit akhir dibunyikan oleh wasit. Setelah penantian selama 17 tahun, akhirnya Tottenham Hotspur menjadi juara dan mengangkat trofi. Menyandang gelar sebagai juara UEFA Europa League musim 2024/2025 menjadi akhir yang manis dari sepanjang musim yang buruk di Liga Inggris.
- Kemenangan yang sangat berarti
Tottenham Hotspur menjalani musim 2024/2025 dengan optimisme tinggi untuk menunjukkan performa terbaik dan bersaing dalam perebutan juara apapun di semua kompetisi. Namun inkonsistensi dan badai cedera seakan menghantui Spurs sepanjang musim. Agak aneh rasanya melihat sebuah tim yang biasa bersaing di papan atas Liga Inggris, kini justru berjuang di papan tengah dan akan mengakhiri musim di papan bawah klasemen akhir Liga Inggris. Spurs diprediksi akan mengakhiri musim di posisi ke 17 klasemen akhir yang dimana hanya satu tingkat diatas zona degradasi. Yang membuat semakin lucu dan mengherankan adalah Spurs seakan menunjukan dua wajah berbeda musim ini. Kita melihat performa Spurs yang terpuruk di kompetisi domestik, namun kita melihat performa yang gemilang di kompetisi Eropa. Spurs tidak mampu mengalahkan tim-tim besar di Liga Inggris, namun mampu mengalahkan tim-tim kuat di Europa League. Fans sepakbola diseluruh dunia semakin dibuat geleng-geleng kepala setelah mengetahui fakta bahwa tim diperingkat 17 mampu bermain apik dan menjuarai sebuah kompetisi besar seperti Europa League. Â Tentu ini menjadi sebuah hal unik dan mungkin satu-satunya didunia bahwa ada sebuah tim yang menjuarai kompetisi Eropa namun hampir terdegradasi di kompetisi Liga domestik. Menjuarai kompetisi Europa League seakan menjadi dongeng indah bagi Tottenham Hotspur musim ini, juga menjadi kemenangan paling berarti bagi fans Spurs setelah penantian selama 17 tahun lamanya puasa gelar. Kemenangan ini juga menunjukkan bahwa Spurs sebenarnya memiliki modal yang kuat untuk dapat bersaing dalan perebutan juara, asalkan mampu mengatasi inkonsistensi dan badai cedera yang menerpa tim.
- Lolos ke Liga Champions musim depan
Setelah menjuarai kompetisi Europa League, Tottenham Hotspur dipastikan akan ikut berpartisipasi dalam kompetisi Liga Champions musim depan (2025/2026). Spurs sebenarnya tidak memenuhi persyaratan untuk berpartisipasi di Liga Champions musim depan karena mengakhiri musim dibawah peringkat 5 klasemen (peringkat 17). Sebagai informasi, Liga Inggris diberi jatah kuota 5 tim atau 5 peringkat teratas untuk mengirimkan wakilnya di setiap musim Liga Champions. Namun hal itu bisa saja bertambah karena Spurs secara mengejutkan dapat menjuarai kompetisi Europa League dan dapat berpartisipasi lewat jalur juara. Mengetahui hal tersebut pelatih Spurs Ange Postecoglou, merasa bersyukur dan lega bisa membawa timnya lolos ke Liga Champions musim depan. Sebelum partai final, Son Heung Min dan kawan-kawan memang sudah menargetkan untuk menjuarai Europa League setelah dipastikan gagal untuk menembus 5 besar Liga Inggris. Mereka memfokuskan  tim untuk bersiap menjuarai Europa League dan melupakan persaingan di Liga Inggris. Pada akhirnya perjudian besar itu terbayar lunas dengan keberhasilan menjadi juara sekaligus lolos ke Liga Champions musim depan.
- Mengalahkan Manchester United di Final
Tottenham Hotspur dipastikan menantang Manchester United di final setelah tim berjuluk setan merah tersebut mengalahkan Atletic Bilbao di babak semifinal. Final bertajuk "All-English Final" kali ini terasa lucu ditelinga karena yang akan bertanding merupakan tim penghuni 16 dan 17 klasemen Liga Inggris saat ini. Kedua tim telah mempersiapkan segalanya untuk memenangkan trofi Europa League sekaligus merebut tiket lolos ke Liga Champions musim depan. Trofi ini dijadikan oleh masing-masing tim sebagai penyelamat wajah atas buruknya musim yang sama- sama mereka jalani di Liga Inggris. Pertandingan dimulai dengan sangat ketat dan saling serang, hingga menjelang babak pertama usai pemain Tottenham Brennan Johnson berhasil membuat sontekan bola yang tak mampu digapai kiper Manchester United Andre Onana. Babak kedua berjalan lebih ketat hingga babak perpanjangan waktu diberikan. Total tambahan waktu selama 7 menit diberikan wasit untuk kedua tim. Namun skor 1-0 tetap bertahan hingga peluit akhir dibunyikan dan Tottenham Hotspur keluar sebagai juara.
Keberhasilan Spurs merebut gelar juara UEFA Europa League patut dibanggakan oleh para pendukungnya diseluruh dunia. Trofi ini seakan seperti pelepas dahaga setelah selama hampir 20 tahun tidak ada koleksi trofi didalam lemari klub. Namun tugas berat yang sesungguhnya adalah di musim depan. kita bisa melihat Spurs yang bermain konsisten dan penuh motivasi dikompetisi Eropa, dan performa seperti itulah yang harus ditunjukkan oleh seluruh pemain di musim depan. Terjebak di papan tengah dan berakhir di papan bawah adalah suatu hal yang mengecewakan, namun gelar yang disandang sebagai juara Europa League harus dipertanggungjawabkan dengan bangkitnya performa di musim depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI