Mohon tunggu...
Sayyidati lutfiatulchoiroh
Sayyidati lutfiatulchoiroh Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Lakukanlah pekerjaan Yang orang lain tidak mau melakukanya. ☺☺

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menelaah Pendidikan Filsafat Rekontruksionisme

29 Mei 2020   12:25 Diperbarui: 29 Mei 2020   12:32 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Baik pada kesempatan kali ini, kita akan membahas Filsafat Rekontuksionisme dan Tokoh pemikirnya.

A. Pengertian Filsafat Rekontruksionisme

Rekontruksionisme berasal dari bahasa inggris yaitu rekontruks yang berarti menyusun kembali.
Rekontruksionisme diartikan sebagai suatu aliran yang berusaha mengubah tatanan yang lama dengan membangun tatanan kebudayaan baru atau modern. Dan berupaya mencari kesepakatan antar sesama manusia dalam suatu tatanan dan lingkungannya.

Pada prinsipnya aliran rekontruksionisme ini sefaham dengan aliran perenialisme.

Munculnya aliran yakni berawal dari kondisi masyarakat yang semakin meninggalkan tatanan dunia dalam bersikap.

Meskipun aliran rekontruksionisme ini sefaham dengan aliran perenialisme namun prinsip yang dimiliki dari kedua prinsip ini berbeda, keduanya mempunyai visi dan cara tersendiri dalam memecahkan masalah yang di tempuh.

Aliran perenialisme berusaha untuk memilih kembali kepada kebudayaan lama dan telah di uji dan terbukti mampu membawa manusia mengatasi krisis.

Sedangkan aliran rekontruksionisme  berusaha membina suatu konsesus yang paling luas dan yang paling mungkin mencapai tujuan utama dan tertinggi dalam mencapai tujuannya.

Aliran rekontruksionisme memandang bahwa realita bersifat universal (menyeluruh), realita ada di mana-mana dan sama di setiap tempat.
Aliran rekontruksionisme berkeyakinan bahwa tugas menyelamatkan dunia merupakan tugas umat manusia. Oleh karena itu perlu pembinaan kembali daya intelektual dan spiritual yang sehat dan kembali dengan nilai dan norma yang benar demi generasi sekarang dan generasi yang akan datang.
Aliran rekontruksionisme  mempunyai presepsi bahwa masa depan suatu bangsa dan dunia diatur dan diperintah oleh rakyat. Dan cita-cita dunia bukan sekedar teori akan tetapi diwujudkan menjadi kenyataan.

B. Tokoh-Tokoh Pemikir Filsafat Rekontruksionisme

1. George Counts
Beliau adalah seorang filsuf yang lahir di Amerika Serikat pada tanggal 9 desember 1889  berawal dari terbitnya buku john dewe pada tahun 1920 yang berjudul      Recontruksion in Filosofi, buku ini dijadikan gerakan oleh George counts Bersama caroline pada tahun 1930. Dan pada tahun 1930 termasuk awal munculnya tokoh penggerak aliran rekontruksionisme.

Mereka memunculkan gagasan yang bermaksud ingin membangun masyarakat baru yang di pandang pantas dan adil.

Beliau juga memiliki karya yang berisi " sebuah pernyataan yang jelas tentang perlunya keterlibatan pendidikan dalam menyelesaikan masalah sosial yang terbit pada tahun 1932"

Melalui tulisanya ia mencoba bagaimana sistem sosial dan ekonomi masyarakat pada saat itu telah menjadi persoalan yang cukup membesar bagi masyarakat. Maka pendidikan menurutnya harus menjadi agen perubahan bagi rekontruksisosial.

Dalam aliran ini pendidikan di perlukan untuk mengungkapkan peradaban dan perumusan filsafat.
Konsepsi pendidik yang dapat mempersiapkan para pendidik untuk mengatasi krisis sosial dan ketertinggalan budaya dengan merekontruksi gagasan keyakinan dan nilai-nilai dalam kondisi yang berubah.

2. Caroline Pratt
Merupakan gerakan yang lahir atas suatu anggapan bahwa pronogesif melibatkan diri dengan masalah-masalah masyarakat yang ada di masa sekarang.
Beliau mengungkapkan bahwa seorang konveksionisosial yang berpengaruh pada periode ini.

Bahwa nilai terkesan suatu sekolah harus menghasilkan manusia-manusia yang dapat berfikir secara efektif. Untuk mencapai tujuan dalam aliran rekontruksionisme ini kita harus berupaya mencari kesepakatan dan kerja sama antar sesama manusia yakni agar dapat mengatur tata kehidupan manusia dalam suatu tatanan seluruh lingkungannya.

3. Paulo Freire

Beliau adalah seorang filsuf dari Brazil,dan lahir pada tanggal 19 September 1921 dan wafat pada tanggam 2 mei 1997 pada usia 75 tahun akibat penyakit jantung.

Beliau merupakan ahli di bidang hukum dan sempat menjadi seorang pengacara dalam waktu singkat. Beliau juga pernah menjadi guru bahasa di Portugis selama 6 tahun. Beliau juga dikenal sebagai tokoh utama aliran filsafat rekontruksionisme.
Beliau berpendapat bahwa pendidikan itu mempunyai tujuan untuk membuka mata peserta didik supaya mereka manyadari realitas dari kenyataannya. Dan bisa transformasi sosial.

Kegiatan membuka mata peserta didik ini disebut sebagai "Konsientasi" yaitu pemahaman mengenai keadaan nyata yang dialami oleh peserta didik.

Konsientasi ini bertujuan untuk membongkar apa yang di katakan Paulo Freire yaitu suatu kondisi masyarakat di buat patuh atau tunduk. Sehingga masyarakat tidak berani untuk menannyakan keberadaanya dan pada akhirnya mereka cenderung menerima keadaan mereka secara falistis.
Menurut Paulo Freire pendidikan itu ada campur tangan politik baik itu untuk mempertahankan status atau menciptakan perubahan sosial.

Sekian terimakasih, semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun