Mohon tunggu...
asfar mahbub
asfar mahbub Mohon Tunggu... Wiraswasta - influencer

seorang santri, NU tulen, sedang membangun masyarakat lewat Madin dan TPQ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sekolah Kembali, Siswa Malas Belajar: Apa dan Penyebabnya serta Solusi

19 April 2024   06:32 Diperbarui: 19 April 2024   09:42 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Student Photos, Download The BEST Free Student Stock Photos & HD Images (pexels.com) 

Liburan panjang telah usai, menandakan kembalinya para siswa ke sekolah. Namun, tak jarang dijumpai fenomena siswa yang malas belajar dan enggan mengikuti pelajaran.  Fenomena ini dapat memengaruhi kualitas pembelajaran siswa dan membutuhkan pendekatan yang bijaksana dari pihak sekolah dan keluarga untuk mengatasi masalah tersebut.  Hal ini tentu menjadi keprihatinan bagi orang tua, guru, dan pihak-pihak terkait.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, jumlah siswa di Indonesia mencapai 65,3 juta jiwa.

 Rinciannya adalah:

  • Sekolah Dasar (SD): 29,7 juta jiwa
  • Sekolah Menengah Pertama (SMP): 16,2 juta jiwa
  • Sekolah Menengah Atas (SMA): 13,8 juta jiwa
  • Perguruan Tinggi: 5,6 juta jiwa

Angka-angka tersebut menunjukkan besarnya populasi siswa di Indonesia. Namun, di balik besarnya jumlah tersebut, terdapat pula permasalahan terkait semangat belajar siswa.

Penyebab Siswa Malas Belajar

Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan siswa malas belajar, di antaranya:

  • Kurangnya Minat dan Motivasi: Siswa mungkin tidak memiliki minat atau motivasi terhadap mata pelajaran tertentu, sehingga merasa bosan dan enggan belajar.
  • Kesulitan Belajar: Siswa mungkin mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran, sehingga merasa frustrasi dan malas belajar.
  • Gangguan Belajar: Beberapa siswa mungkin memiliki gangguan belajar seperti disleksia atau disgrafia yang dapat menghambat proses belajar mereka.
  • Faktor Lingkungan: Lingkungan belajar yang tidak kondusif, seperti kebisingan atau kurangnya akses terhadap buku dan alat tulis, dapat membuat siswa sulit fokus dan malas belajar.
  • Tekanan Belajar: Tekanan yang berlebihan dari orang tua atau guru untuk mendapatkan nilai tinggi dapat membuat siswa merasa cemas dan stres, sehingga justru menurunkan semangat belajar mereka.
  • Pengaruh Gadget: Penggunaan gadget yang berlebihan dapat mengganggu konsentrasi dan fokus belajar siswa.

Solusi Mengatasi Kemalasan Belajar

Untuk mengatasi kemalasan belajar pada siswa, diperlukan upaya dari berbagai pihak, seperti orang tua, guru, dan pihak sekolah. Berikut beberapa solusinya:

  • Meningkatkan Minat dan Motivasi Belajar: Orang tua dan guru dapat membantu siswa menemukan minat dan bakat mereka, serta menghubungkannya dengan materi pelajaran. Guru juga dapat menggunakan metode pembelajaran yang kreatif dan menarik untuk meningkatkan minat belajar siswa.
  • Membantu Siswa yang Mengalami Kesulitan Belajar: Guru dapat memberikan bimbingan dan pelajaran tambahan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar. Orang tua juga dapat mencari bantuan tutor atau lembaga bimbingan belajar untuk membantu siswa.
  • Menciptakan Lingkungan Belajar yang Kondusif: Sekolah perlu menyediakan lingkungan belajar yang nyaman, aman, dan bebas dari gangguan. Orang tua juga perlu menyediakan ruang belajar yang tenang dan kondusif di rumah.
  • Memberikan Dukungan dan Motivasi: Orang tua dan guru perlu memberikan dukungan dan motivasi kepada siswa untuk terus belajar dan berusaha. Hindari memberikan tekanan berlebihan kepada siswa.
  • Membatasi Penggunaan Gadget: Orang tua perlu mengatur waktu penggunaan gadget bagi anak-anak mereka. Pastikan anak-anak tidak menggunakan gadget saat belajar atau mengerjakan tugas.

Dengan pendekatan yang bijaksana dan kolaborasi antara guru, orang tua, dan siswa, masalah siswa yang enggan untuk kembali ke sekolah dapat diatasi dengan lebih efektif. Penting bagi semua pihak terlibat untuk memahami dan mengakomodasi kebutuhan serta kekhawatiran siswa, sehingga mereka dapat kembali fokus dan bersemangat dalam belajar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun