Mohon tunggu...
Save Master
Save Master Mohon Tunggu... -

Kanal tulisan-tulisan untuk perjuangan #SaveMaster.\r\nIngin tulisanmu dimasukkan disini? \r\n\r\nKirim ke tulisan.savemaster@gmail.com.\r\n\r\nCek @SaveMasterID

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apa Kabar Sekolah Master? Apa Kabar Janji Sang Walikota?

8 Januari 2015   15:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:33 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

“Pemerintah Kota Depok tidak ada sedikit pun untuk merencanakan penggusuran

“Kegiatan belajar mengajar tetap dilanjutkan bahkan harus ditingkatkan fungsinya”

“Oleh karena itu sesuai dengan program andalan kami yang akan memberikan beasiswa kepada anak-anak berprestasi, nah, kuliah anak-anak mahasiswa nanti InsyaAllah akan kita berikan beasiswa kepada mereka”

“Kami juga tawarkan kepada mereka karena mau mengembangkan seperti ini, bahwa kita akan mempersiapkan untuk memperkuliahkan mereka ke Eropa”

- Nur Mahmudi Ismail (Walikota Depok)

Kalimat itulah yang diutarakan oleh Pak Nur Mahmudi Ismail selaku walikota Depok kepada seluruh masyarakat Indonesia. Saya sama sekali tidak mengubah satu kata pun dari ucapan beliau. Mengapa saya katakan kepada seluruh masyarakat Indonesia? Karena kalimat tersebut dilontarkan dan disiarkan langsung di sebuah acara salah satu channel televisi nasional. Nampaknya akan lebih baik jika saya beri tahu lebih jelas, kalimat diatas dilontarkan dan disiarkan di tvOne dalam acara “Ruang Kita” pada hari Kamis, 18 Juli 2013. Kalimat-kalimat yang indah, lengkap dengan harapan manisnya. Tak pelak, siswa/i Sekolah Master langsung bersorak sorai mendengar kalimat tersebut. Tentunya kegembiraan mereka juga tersiarkan langsung ke seluruh penjuru Indonesia.

Mengapa Pak Nur Mahmudi Ismail berani berbicara demikian? Tahu dengan gerakan #SAVEMASTER kan? Iya, gerakan itu. Sebuah gerakan untuk memperjuangkan keberadaan Sekolah Master yang terancam digusur. Gerakan ini merupakan hasil kerjasama antara mahasiswa dan komunitas-komunitas lainnya yang peduli terhadap nasib pendidikan anak-anak marjinal (jalanan). Dalam gerakan ini, kelompok-kelompok yang tergabung tidak lagi membawa identitas mereka sendiri, tetapi melebur dalam satu gerakan agar tidak ada sekat dan menjadikan gerakan ini lebih inklusif. Gerakan ini dimulai sekitar bulan Juli 2013, tidak jauh dari liputan tvOne tersebut.

Gerakan #SAVEMASTER sukses melakukan tekanan terhadap Pemerintah Kota Depok hingga Pak Nur Mahmudi Ismail terdesak untuk memberikan klarifikasi. Gerakan #SAVEMASTER melibatkan sosial media seperti twitter, kemudian situs gerakan melalui petisi, change.org, dan crowdfunding, kitabisa.co.id. Kanal-kanal media tersebut berhasil menarik perhatian banyak orang untuk ikut bergerak dan ikut menekan. Gerakan-gerakan kreatif juga dilakukan seperti mural, pembuatan video, dll. Ditambah peran media massa yang juga ikut meliput baik melalui pemberitaan online, koran, dll, maka gerakan ini semakin masif dan terdengar langsung oleh Walikota Depok. Posisi walikota yang sudah terdesak hingga memanggil Pak Nurrohim (Penggagas Sekolah Master) ke rumahnya semalam sebelum liputan tvOne tersebut, memaksa beliau untuk mengklarifikasi ini semua. Ternyata panggilan Pak Nur Mahmudi kepada Pak Nurrohim saat itu adalah untuk mempertanyakan mengapa desakan ini begitu kuat kepadanya dan langsung mengajak besok hari klarifikasi di media nasional (tvOne).

Kalimat-kalimat manis yang diutarakan Pak Nur Mahmudi Ismail sebenarnya belum cukup. Mengapa? Karena Pak Nurrohim dan orang-orang yang terlibat dalam gerakan #SAVEMASTER menginginkan janji-janji manis tersebut tidak sekedar ucapan, tetapi juga dituliskan secara lebih formal. Hal ini dimaksudkan agar janji tersebut bisa lebih dipegang karena memiliki bukti tertulis. Namun, hal ini tidak dipenuhi oleh Pak Nur Mahmudi. Beliau hanya menjanjikan nanti apabila pembangunan wilayah di Terminal Depok dimulai, akan dilakukan diskusi antara pengembang dengan pengelola Master agar menghasilkan win-win solution.

Pembangunan yang dimaksud adalah pembangunan wilayah komersil di sekitar Terminal Depok untuk merevitalisasi terminal sekaligus membangun apartemen, pusat grosir, dan bisnis lainnya. Menurut Pak Nurrohim, pada awalnya di masa walikota periode sebelum Pak Nur Mahmudi, rencana tata ruang wilayah (RTRW) Terminal Depok merupakan ruang terbuka hijau. Namun, setelah Pak Nur Mahmudi naik menjadi walikota, dilakukan perhitungan ulang hingga dirasa ruang terbuka hijau tidak mendatangkan keuntungan dan pendapatan asli daerah (PAD) tidak bertambah, justru biaya operasional terancam membengkak. Ditambah para investor melirik lokasi Terminal Depok yang sangat strategis di jantung kota Depok dan mereka melakukan penawaran, maka Pemkot Depok pun mengubah RTRW Terminal Depok. RTRW Terminal Depok yang sebelumnya direncanakan menjadi ruang terbuka hijau diubah menjadi wilayah komersil dan pusat bisnis. Sebagian wilayah Sekolah Master pun terancam.

Setelah adanya pernyataan lisan Pak Nur Mahmudi, maka gerakan #SAVEMASTER difokuskan di ranah horizontal (sosial-masyarakat) untuk menggalang dana demi meningkatkan kualitas penyelenggaraan sekolah. Gerakan-gerakan vertikal (advokasi, legal) sudah tidak semasif sebelum pernyataan tersebut dikeluarkan. Bahkan sebagian orang mungkin menganggap gerakan ini sudah selesai. Walaupun orang-orang yang tergabung dalam #SAVEMASTER tentu masih waspada apabila terjadi sesuatu kepada Sekolah Master karena pernyataan Pak Nur Mahmudi belum ada secara tertulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun