Menurut saya, mayoritas pasangan kandidat yang diusung partai politik untuk bersaing pada pilkada di berbagai daerah di Indonesia saat ini, kebanyakan di tentukan oleh besarnya popularitas, hasil polling, hasil survey, dan yang paling parah adalah pertimbangan kemampuan finansial dari bakal calon, tanpa memperhatikan integritas, visi, rekam jejak, serta pencapaian prestasi di masa lalu sebagai pertimbangan utama. Akibatnya, kita melihat diberbagai daerah di negeri ini, tidak tampak perubahan nyata yang bisa dinikmati oleh rakyat banyak. Fakta yang ada, setelah menjabat, sang kepala daerah malah sibuk mencari 'dana' untuk mengganti biaya yang dikeluarkan sewaktu kampanye dulu, tidak heran sebagian dari mereka saat ini mendekam dibalik jeruji besi karena tersangkut berbagai kasus korupsi. Inilah saatnya partai partai politik untuk berubah, kedepankan aspirasi rakyat dalam memilih kandidat pemimpin bangsa ini. Rakyat sudah sangat menderita dan perlu untuk ditolong. Wahai partai partai, Pilihlah kandidat yang memiliki hati untuk memakmurkan rakyat, untuk mensejahterakan rakyat, untuk mengangkat rakyat dari kemiskinan dan kebodohan. Saya salut dengan PDIP dan Gerindra yang telah memilih duet Jokowi dan Ahok sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017. Saya yakin keputusan memilih mereka tidak didasarkan oleh popularitas dan pencitraan sebagai faktor pertimbangan utama melainkan mengikuti aspirasi masyarakat yang menginginkan pemimpin bersih yang rela berkorban untuk rakyatnya. Jokowi telah mencetak berbagai prestasi dalam membangun kota Solo. Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) juga telah membuat berbagai terobosan penting untuk memajukan daerahnya Kabupaten Belitung Timur. Sudah saatnya Jakarta kini dipimpin oleh pemimpin yang sudah teruji dan siap menerapkan program terobosan untuk mengatasi berbagai masalah Ibukota yang sangat kompleks. Keberhasilan mereka di daerahnya itulah yang akan menjadi modal pendukung membangun Jakarta menjadi lebih baik. Semoga partai partai politik lain juga akan meniru langkah berani PDIP dan Gerindra dalam upaya memperjuangkan aspirasi rakyat, karena suara rakyat adalah suara Tuhan.
