Mohon tunggu...
Sauma Sari
Sauma Sari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi KKN 65

Penulis merupakan salah seorang peserta KKN di kelompok 65 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan tahun 2020 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan PGMI Nim.0306171055 Dpl : Muhammad Rifa'i M.Pd

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bagaimana Dampak Covid-19 pada Proses Pembelajaran di Sekolah

15 Agustus 2020   09:43 Diperbarui: 15 Agustus 2020   09:39 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Proses pembelajaran disekolah merupakan alat kebijakan public terbaik sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan skill(kemampuan). Selain itu, banyak siswa yang menganggap bahwa sekolah itu tempat yang sangat menyenangkan, mereka dapat berinteraksi satu sama lain. Secara keseluruhan sekolah merupakan media interaksi antara siswa dan guru untuk meningkatkan skill dan rasa kasih saying diantara mereka (guru dan siswa). 

Tetapi sekarang kegiatan yang bernama sekolah berhenti dengan tiba -- tiba karena gangguan Covid-19. Pandemic COVID-19 di Indonesia membuat banyak sekolah menghentikan proses pembelajaran tatap muka. 

Sebagai gantinya, pembelajaran dilakukan dengan daring. Sejauh mana dampaknya bagi proses belajar disekolah? Khusus untuk Indonesia banyak bukti ketika sekolah sangat mempengaruhi produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.

Kementrian pendidikan dibawah kepemimpinan Mentreri Nadiem Makarim, memberikan semangat peningkatan produktivitas bagi siswa untuk untuk mengangkat peluang kerja ketika menjadi lulusan sebuah sekolah. 

Namun dengan lahirnya Covid-19 ini yang sangat mendadak, maka dunia pendidikan di Indonesia harus mengikuti jalan yang sekiranya bisa membantu kondisi sekolah dalam keadaan darurat. Sekolah pun harus memaksakan diri menggunakan media daring.

Namun penggunaan teknologi bukan tidak ada masalah, banyak jenis masalah yang menghambat terlaksananya aktivitas pembelajaran dengan metode daring yaitu:

Keterbatasan penguasaan Teknologi Informasi oleh Guru dan Siswa

Kondisi guru di Indonesia tidak semuanya paham teknologi, hal ini bisa dilihat dari usia guru yang kelahiran tahun sebelum 1980an. Kendala teknologi membatasi mereka dalam menggunakan daring.

Sarana dan Prasarana yang Kurang Memadai

Perangkat pendukung teknologi jelas mahal. Banyak didaerah Indonesia yang guru pun masi dalam kondisi yang belum memadai atau kondisi ekonominya masih mengkhawatirkan. Kesejahteraan guru maupun murid yang membatasi mereka dari serba terbatas dalam menikmati sarana dan prasarana teknologi informasi yang sangat diperlukan dengan musibah covid-19 ini.

Akses Internet yang terbatas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun