Mohon tunggu...
Siti Aulia H._43121010154
Siti Aulia H._43121010154 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mercu Buana. Manajemen S1. NIM : 43121010154. Dosen : Prof. Dr. Apollo, M.Si, Ak

trust the process.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aplikasi Logika Ideologi Etika Bisnis John Stuart Mill dan Jeremy Bentham

2 April 2022   00:53 Diperbarui: 2 April 2022   00:57 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : https://kii.lektur.id/utilitarianism

Utilitarianisme merupakan suatu teori yang berhubungan dengan kegunaan dan fungsi akan suatu hal terhadap banyak orang lain. Dapat dikatakan teori utilitarianisme ini lebih mementingkan pada manfaat dan nilai guna. Banyak teori yang bermunculan dari para ahli mengenai teori utilitarianisme, dua diantara nya yaitu teori utilitarianisme John Stuart Mill dan Jeremy Bentham (1748--1832) 

John Stuart Mill, merupakan seorang ahli filsafat Inggris yang lahir pada 20 Mei 1806 di Pentonville, London, Inggris. Dalam kaitannya dengan teori utilitarianisme, beliau mengatakan bahwa ada hubungan timbal balik sesama manusia, baik pribadi maupun pada masyarakat luas atas dasar prinsip utiitarianisme. Beliau juga bependapat dalam buku nya yang berjudul "Utilitarianism"  bahwa keyakinan yang diterima sebagai landasan moral utilitas atau prinsip kebahagiaan terbesar menyatakan bahwa sebuah tindakan dinilai benar jika orang yang melakukannya cenderung bermaksud meningkatkan kebahagiaan dan tindakan tersebut bisa juga dinilai salah jika dimaksudkan untuk sebaliknya. Kesenangan dan kebebasan dari rasa sakit adalah satu-satunya tujuan dan semua hal yang diinginkan yang ditunjukkan untuk kesenangan diri atau sekedar sarana penghibur, sebenarnya digunakan untuk mempromosikan kesenangan dan mencegah rasa sakit. Dapat diambil kesimpulan bahwa tindakan yang baik merupakan tindakan yang dapat menghasilkan manfaat dan kebahagiaan bagi orang lain, dan bukan sebaliknya.

Selain John Stuart Mill, ada juga Jeremy Bentham. Beliau merupakan filsuf pendiri utilitarianisme, tokoh reformasi, dan ahli hukum asal Inggris yang lahir pada 15 Februari 1748 di London, Inggris. Beliau mengatakan bahwa Konsekuensi yang baik adalah konsekuensi yang memberikan kenikmatan kepada seseorang. Di lain pihak, konsekuensi yang buruk adalah konsekuensi yang memberikan penderitaan kepada seseorang. Filsafat ini yang kemudian disebut dengan utilitarianisme. Jeremy Bentham bersama muridnya John Stuart Mill, merupakah ahli filsuf yang terkenal sebagai pencetus dan pendiri utilitarianisme, Mereka mengatakan bahwa utilitarianisme merupakan konsep kebahagiaan, namun disamping hal tersebut mereka mempunyai konsep yang berbeda akan utilitarianisme.

Jeremy Bentham mempunyai konsep bahwa kebahagiaan adalah kenikmatan dan kehidupan yang bebas dari kesengsaraan. Artinya beliau menyamakan semua jenis kebahagiaan. Berbeda dengan beliau, John Stuart Mill membedakan berbagai kualitas kebahagiaan secara terpisah. Beliau menempatkan kenikmatan (pleasure) intelektual dan moral lebih superior daripada kenikmatan 

fisik. Beliau juga membedakan antara kebahagiaan (happiness) dengan kepuasan (satisfaction).

Aplikasi Logika Ideologi Utilitarianisme Etika Bisnis John Stuart Mill dan Jeremy Bentham (1748--1832)

 John Stuart Mill 

Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa dalam kaitannya dengan utilitarianisme, beliau membedakan berbagai kualitas kebahagiaan secara terpisah, serta lebih menempatkan pada kenikmatan intelektual dan moral daripada kenikmatan fisik. Ada beberapa contoh aplikasi ideologi dari teori utilitarianisme dalam kaitannya dengan etika bisnis, salah satunya yaitu perpustakaan keliling. 

Mengapa perpustakaan keliling? Sesuai dengan namanya, perpustakaan keliling, artinya perpustakaan yang dimana bahan bacaannya dibawa keliling dari satu tempat ketempat yang lain mengunakan mobil. Tujuan dari adanya perpustakaan keliling yaitu agar masyarakat dapat dengan mudah membaca serta menambah wawasan. Disini perpustakaan keliling dapat dijadikan sebagai salah satu contoh aplikasi utilitarianisme dalam etika bisnis, karena membaca sekaligus menambah ilmu termasuk dalam kenikmatan intelektual, kenikmatan tersebut muncul dari para masyarakat yang merasa terbantu dengan adanya perpustakaan keliling, begitu pula dengan pihak perpustakaan keliling serta para donatur buku, mereka bahagia melihat masyarakat membaca bahan bacaan yang mereka sediakan. Dengan demikian terciptalah yang namanya utilitarianisme dalam etika bisnis, kedua belah pihak sama sama beruntung dan juga mendapat kebahagiaan serta manfaat dan nilai guna atas suatu hal yang dilakukan.

Jeremy bentham

Berbeda dengan John Stuart Mill, Bentham menyamakan semua jenis kebahagian. Kebahagiaan tersebut adalah kenikmatan dari kehidupan yang sengsara, ada satu contoh aplikasi Utilitarianisme yang menurut saya cocok dengan pengertian dari Bentham yaitu dengan adanya relawan yang mengumpulkan dana ataupun bantuan sosial, baik berupa uang, pakaian, ataupun bahan pokok seperti makanan, yang nantinya akan diberikan pada kaum dhuafa, atau kaum kurang mampu. Disini keduanya memiliki keterkaitan antar satu sama lain, para relawan mengumpulkan bantuan tersebut dengan sukarela, tanpa paksaan dan tentu dengan tujuan untuk membantu dengan ikhlas, disisi lain para kaum dhuafa dan kaum kurang mampu merasa sangat terbantu karena itu dapat sedikit membantu serta bermanfaat untuk kehidupan sehari hari dan juga berguna bagi perekonomian mereka. Kedua belah pihak sama sama mendapat keuntungan atas hal ini, para relawan bahagia dapat membantu para kaum tersebut, dan kaum tersebut juga bahagia karena mendapat bantuan dari para relawan. 

Dari kedua contoh aplikasi ideology etika bisnis diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa utilitarianisme merupakan paham yang memprioritaskan manfaat dan nilai guna daripada yang lainnya. Dengan demikian sesuai dengan konsep utilitarianisme menurut bentham yaitu "The Greatest Happiness of The Greatest Number" -Jeremy Bentham. Semakin banyak yang merasakan manfaatnya maka semakin baik. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun