Mohon tunggu...
Satya Utami
Satya Utami Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Fakultas ekonomi dan Bisnis Universitas Mahasaraswati Denpasar Bali

Blogger Bali

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Anugerah dan Berkah di Kala Masa Pandemi Covid-19

31 Juli 2020   13:08 Diperbarui: 31 Juli 2020   13:04 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Agus satya dalam kejuaraan PANDAWA CUP,  Sumber: Foto koleksi penulis

Sherly bermaksud memperkenalkan produk dupa yang dibuatnya dan menawarkannya kepadaku Bunda : "siang juga say, begitu sapaku, Tuhan berkati kita ya , bagaimana kabarmu juga ?? "demikian jawabku. Serlypun menjawab " aku mau kerumah bunda untuk bawakan dupa ya , begitu katanya. Bunda " ok say datang saja kerumah bunda demikian sahutku.

Begitulah yang kulakukan untuk membantu mereka yang menawarkan produk, yang dulunya aku tidak pernah belanja, di teman-teman pelaku umkm, karena semua kebutuhanku sudah tersedia dan terpenuhi. 

Tidak hanya kepada serly penjual dupa, banyak juga teman yang lainnya, yang aku bantu untuk membeli produknya, seperti  penjual roti purnama, penjual frozen (Dian), penjual buah (Padma silver dll) yang selalu menawarkan produknya, atau promosi via aplikasi dan media IT lainnya. Bersyukurlah aku masih bisa membantu mereka walau hanya dengan membeli produk mereka setidaknya mereka mendapatkan rejekinya.

Anak-anakpun sudah mulai belajar dirumah, akupun mengambil hikmah dari semua ini, Anakku Kesawa Mahaputra  duduk dibangku sekolah kelas 3 SD, sangat bahagia dan senang melihat aku yang kini setiap hari bisa menemaninya belajar dirumah, memantau dan ikut belajar bersamanya.

Kesawa :" wah ..wawa senang dan gembira bunda sudah tidak bekerja lagi keluar rumah, (panggilan diri kesawa = wawa )  dulu wawa mimpi dan sering berdoa supaya wawa libur dan bisa main bersama bunda, kini wawa bisa belajar dan ditunggu dengan bunda, begitu ucapannya kepadaku." Dengan mata yang berbinar senang.

              Maklumlah akupun punya kegiatan selain sebagai ibu rumah tangga.


Bunda : "Hmmm, bukan tidak bekerja lagi jelasku, tapi bunda bekerja dari rumah dan melakukan kegiatan proses belajar mengajar pakai laptop, begitu kataku, memberikan penjelasan tentang pekerjaan yang kini harus kulakukan, dan tidak akan lagi keliling untuk berjualan jamu, karena sudah ada larangan untuk berpergian.

Hari-haripun berlalu begitu saja dengan rutinitas yang sama, memasuki bulan april 2020 sudah 2 bulan kebersamaanku bersama anak-anak dirumah, tapi tidak bersama suamiku, aturan pemerintah yang tidak membolehkan untuk pulang kampung  membuatku harus tidak berjumpa dengan suami tercinta, seperti bahasa kiasan yang cinta tak harus berdampingan terus tetapi cinta harus ada komitmen dan kepercayaan. 

Begitulah aku kini yang sudah terbiasa tidak jumpa  suami, tetapi tetap  berkomunikasi jarak jauh untunglah dengan adanya teknologi membuat kita lebih mudah. Video callpun sering kami lakukan untuk menghilangkan rasa kangen dan rindu.

Bulan Mei 2020, penuh berkah, dibulan inipun usiaku mulai bertambah,  heheh ternyata ada baiknya kumpul bersama anak-anak, aku yang biasa sibuk dengan aktivitas biasanya tidak terlalu ingat dengan tanggal lahirku, tapi ternyata anak-anak memberikan kejutan yang luar biasa, suami tercinta mengirimkan roti tart yang dipesannya dari makasar dan mengirimkannya ke rumah tempat kami tinggal di bali, surprise begitulah yang kunikmati, sambil mengkoreksi dan menilai tugas mahasiswa yang harus aku laporan sebagai tugas akhir seorang dosen, aku diberikan kejutan dari anak-anak, mereka menyanyikan lagu ultah untukku, menangis dan terharu diriku melihat mereka memberikan roti yang dipesan oleh suamiku. 

Tak disangka, berkah ditahun inipun aku dapatkan walaupun covid-19 kami tak pergi untuk merayakannya  diluar, bersyukur kumpul bersama anak-anak saja sudah membuatku bahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun