Belakangan ini, pembahasan soal Pancasila kembali ramai diperbincangkan. Ada sebagian orang yang merasa Pancasila hanyalah slogan yang sering diucapkan tetapi jarang benar-benar diterapkan. Mereka melihat kenyataan di lapangan, masih banyak ketidakadilan korupsi tetap merajalela, dan sikap saling menghormati antarwarga pun mulai memudar. Dari situ muncul anggapan bahwa Pancasila sudah kehilangan makna.
Tapi di sisi lain, kalau dipikir-pikir lagi, masalahnya sebenarnya bukan pada Pancasila. Nilai-nilainya jelas baik mulai dari ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, sampai keadilan. Yang jadi persoalan adalah bagaimana nilai itu dijalankan. Banyak orang hanya menghafal Pancasila sejak SD, tapi lupa memakainya dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan pejabat yang sering bicara "demi Pancasila" pun kadang malah bertindak sebaliknya.
Indonesia itu negara yang penuh perbedaan ada banyak suku, bahasa, agama, dan budaya. Justru karena itulah Pancasila masih sangat penting sebagai dasar bersama. Tanpa Pancasila, kita akan mudah terpecah oleh ego kelompok dan kepentingan sempit. Jadi yang perlu dilakukan bukan mengganti Pancasila, tapi menghidupkannya kembali dalam tindakan nyata. Bukan cuma jadi tulisan di dinding sekolah atau bahan upacara bendera, tetapi benar-benar menjadi pedoman sikap di kehidupan sosial dan politik.
Kalau setiap orang mulai menempatkan nilai kemanusiaan di atas kepentingan pribadi, menghargai perbedaan tanpa saling merendahkan, dan menjunjung musyawarah daripada konflik, Pancasila tidak akan terasa sebagai slogan kosong lagi tapi sebagai karakter bangsa yang hidup.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI