Mohon tunggu...
Satri Syafira
Satri Syafira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Riau 2019

Humaniora enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksistensi Budaya Lokal Indonesia di Tengah Perkembangan Komunikasi Global

3 Januari 2022   14:04 Diperbarui: 3 Januari 2022   14:07 2097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hakikatnya, di era globalisasi pada saat ini dimana perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih menyebabkan munculnya modernisasi dari sistem globalisasi yang meluas di setiap negara khususnya Indonesia. Dapat dikatakan dengan adanya perkembangan komunikasi global dimana teknologi telekomunikasi yang semakin maju menjadi penyebab hilangnya jarak antar individu. Sistem telekomunikasi yang sebelumnya masih menggunakan sistem yang bisa dikatakan tradisional pada akhirnya mengalami modernisasi yang berubah dalam sekejap menjadi sistem online. 

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwasanya perkembangan telekomunikasi di era globalisasi saat ini juga memberikan kita berbagai kemudahan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, yaitu kita semakin mudah mengakses informasi baik dalam negeri maupun lintas negara. Namun, tidak menutup kemungkinan dengan mudahnya akses informasi dalam berbagai hal juga dapat menyebabkan meresapnya kultur asing dalam masyarakat kita. 

Bahkan, jika kita lihat pada banyak kasus yang terjadi di Indonesia dimana banyaknya kasus generasi muda yang menirukan kultur asing dan tergerus ke dalam arus westernisasi yang menyebabkan memudarnya sikap nasionalisme terhadap budaya lokal kita sendiri.

Berangkat dari permasalahan yang timbul akibat dinamika komunikasi global tersebut, tentunya hal ini dapat mempengaruhi bahkan mengancam eksistensi dari budaya lokal kita. Masuknya globalisasi ke Indonesia yang kemudian dapat menyebabkan modernisasi dari berbagai aspek, salah satunya adalah di bidang kebudayaan.

Bagaimana pun, pada saat seperti ini masyarakat kita lebih cinta terhadap budaya asing dibandingkan budayanya sendiri. Hal ini terlihat jelas dimana bangsa kita lebih tergiur terhadap suguhan hidangan global daripada menghidupkan adat istiadat dan budayanya sendiri. 

Global pop culture atau yang disebut sebagai globalisasi budaya bukan lagi menjadi sebuah tren yang dianggap baru. Akan tetapi, hal ini sudah sangat lazim terjadi di tengah maraknya arus globalisasi yang mempengaruhi keberadaan budaya daerah negara kita.

Salah satu pengaruh yang terlihat jelas dimana memudarnya eksistensi budaya lokal adalah di saat perkembangan telekomunikasi global yang canggih tentunya kita dapat mengakses beragam saluran hiburan dan informasi yang menarik jika dibandingkan kesenian tradisional lokal. 

Dengan pesatnya teknologi yang berkembang, kita bahkan dapat mengakses berbagai tayangan hiburan dari negara mana saja. Sehingga, tidak kita sadari dengan demikian kesenian dan kebudayaan daerah kita pun perlahan-lahan mulai tersisih dalam kehidupan masyarakat Indonesia. 

Pada hakikatnya, pesatnya perkembangan teknologi komunikasi telah menjadi sarana difusi budaya yang dianggap ampuh yang juga dijadikan sebagai alternatif pilihan hiburan yang lebih luas bagi masyarakat luas. Sehingga, hal ini kemudian berpengaruh terhadap sikap nasionalis bangsa yang semakin memudar dimana masyarakat tidak tertarik lagi menikmati beragam pertunjukan kebudayaan tradisional yang sebelumnya melebur dalam kehidupan mereka.

Sebagai contoh nyatanya, dapat kita lihat dari pertunjukan kesenian wayang yang biasanya dipertunjukkan oleh seniman hebat Indonesia kini tampak sepi. Tentunya hal ini sangat disayangkan terjadi, karena mengingat kesenian wayang merupakan kekayaan serta khasanah budaya bangsa ini.

Agar tidak semakin jauh tergerus ke dalam globalisasi budaya, sudah harusnya setiap negara memperkuat sikap nasionalisme terhadap kebudayaan sendiri dibandingkan budaya luar dengan mengukuhkan dimensi budaya serta memelihara struktur nilai-nilainya agar tidak kalah saing dengan budaya asing. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun