Dua mahasiswa dari Program Studi Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang (UNNES) berkesempatan untuk terlibat langsung dalam Proyek Penggantian Jembatan Karangsambung (Bae-Besito) Kudus, sebagai bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada semester genap 2024/2025. Mereka mengikuti magang intensif selama 5 bulan, dari Februari hingga Juni 2025, dengan kontribusi nyata dalam proyek tersebut.
Tentang Proyek Penggantian Jembatan Karangsambung (Bae-Besito)
Proyek ini merupakan proyek penggantian jembatan lama yang dibangun pada jaman masa kolonial belanda dan sudah mengalami penurunan fungsi akibat usia dan juga peningkatan volume lalu lintas. Jembatan baru dirancang dengan panjang total 80 meter, terdiri dari dua bentang masing-masing sepanjang 30 meter dan 50 meter. Lebar jembatan ditingkatkan menjadi 9 meter, dengan rincian 7,5 meter untuk badan jalan, dan masing masing 1 meter untuk trotoar di kedua sisi. Penggantian Jembatan Karangsambung (Bae--Besito), tanggung jawab pelaksanaan berada di bawah PPK 3.1, yaitu satuan yang menangani kegiatan konstruksi jalan dan jembatan nasional di bagian timur wilayah Jawa Tengah, dan  dilaksanakan oleh PT. Galatama sebagai kontraktor pelaksana, yang melaksanakan pembangunan berdasarkan arahan dan pengawasan dari BBJN melalui PPK 3.1.
Kontribusi Mahasiswa Teknik Sipil UNNES
Satrio Mukti  Wijayanto mendapat tugas dalam pembuatan Sublampiran B PMPM PK. Penjaminan Mutu dan Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi (PMPK), memiliki fungsi utama untuk memastikan bahwa pekerjaan konstruksi memenuhi standart kualitas yang ditetapkan, menjamin keselamatan, serta mewujudkan proses dan hasil pekerjaan konstruksi yang berkualitas.
Dhiwa' Alfath Rafiudin mendapat tugas dalam pembuatan Sublampiran K Komponen Kegiatan. Komponen Kegiatan dan Format Audit Internal Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK), memiliki fungsi untuk memastikan bahwa sistem manajemen keselamatan konstruksi diterapkan secara efektif dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Audit internal juga berfungsi untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam penerapan SMKK, serta memberikan rekomendasi perbaikan.
Sinergi Dunia Kampus dan Industri Konstruksi
Keterlibatan mahasiswa Teknik Sipil UNNES dalam Proyek Penggantian Jembatan Karangsambung (Bae-Besito) menjadi bukti nyata bagaimana program MBKM mampu menjembatani dunia pendidikan dan dunia profesional. Mahasiswa tidak hanya memperoleh pemahaman teknis, namun juga memahami proses kerja lapangan, mulai dari koordinasi tim lapangan, hingga pentiingnya manajemen waktu dan keselamatan kerja.
Program ini menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur, seperti jembatan tidak hanya soal material dan struktur, namun juga tentang kolaborasi, ketelitian, dan tanggung jawab. Para mahasiswa berharap pengalaman ini akan menjadi bekal kuat untuk memasuki dunia kerja nanti.