Mohon tunggu...
Satrio DwiSyamsudin
Satrio DwiSyamsudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka Barca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Menjadi Diri Sendiri

20 September 2022   16:00 Diperbarui: 9 September 2023   12:56 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pentingnya menjadi diri sendiri

Menjadi diri sendiri itu sulit bagi sebagian orang. Padahal, itu hal yang mudah dilakukan, jika kita bisa saling menerima kekurangan satu sama lain. Terkadang seseorang sulit menjadi dirinya sendiri karena selalu meniru orang lain untuk disukai. Sebenarnya hal tersebut merupakan hal yang biasa terjadi, namun jika terus berlanjut akan menyebabkan seseorang menjadi kurang percaya diri. Ia akan terus meniru orang lain, seperti cara berpakaian seseorang, pola busana, kepribadian atau sifatnya.

Meski dia sendiri mungkin tidak nyaman dengan semua ini, itu hanya dilakukan agar dia disukai banyak orang. Inilah pentingnya menjadi diri sendiri. Seseorang harus bisa menerima kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Menjadi diri sendiri, kita akan merasa nyaman, karena apa yang kita lakukan hanya benar dari dalam dan tidak ditiru oleh orang lain. Bahkan jika beberapa orang tidak menyukai sifat kita, bukankah akan selalu ada orang yang membenci atau membenci kita? bahkan ketika kita mencoba yang terbaik.

Mencintai dan menyayangi diri adalah hal yang paling indah Ketika bisa dilakukan dan dimaknai. Cinta dan kasih sayang adalah hal yang paling mendasar dan merupakan komponen penting dalam. Mencintai diri sangat sulit dilakukan daripada mencintai orang lain. Ada berbagai hal yang bisa menjadikan orang tidak menyukai dirinya sendiri. Justru, Ketika diri sendiri dapat mempunyai hubungan yang baik sangatlah penting sama dengan menjalin silaturahmi dengan orang lain. Mencintai diri sendiri bukanlah berarti menjadi orang yang narsistik. Mencintai diri sendiri apa adanya berarti dapat menerima segala kelebihan tanpa merasa tinggi hati, namun disisi lain juga berlapang dada untuk merangkul semua kekurangan tanpa ditutupi.

Self love menurut Thompson (2016) adalah konsep yang merujuk pada cara individu mencintai perjalanan pribadinya untuk menemukan dirinya sendiri dengan menerima segala perubahan dan masa lalu. Sedangkan menurut Khoshaba (2012) dalam Purwati Tari 2020, self love merupakan kondisi ketika individu dapat memvalidasi dirinya sendiri dengan menghargai dan mengapresiasi diri ketika dapat menentukan sebuah keputusan. Oleh karena itu, konsep cinta diri atau self love adalah pondasi yang memungkinkan manusia menjadi individu yang tegas, dapat menentukan batasan untuk diri sendiri dan orang lain, menerima segala kekurangan yang ada dalam diri dan berfokus pada harga diri, namun tidak serta merta menjadi individu yang angkuh

Terdapat aspek yang membangun self-love, diantaranya self-awareness, self-worth, self esteem, dan self-care. Keempat aspek tersebut sebagai hal yang dapat membangun mencintai diri (self-love) dalam diri seseorang. Dengan adanya aspek tersebut, maka seseorang akan lebih mencintai dan menerima dirinya dengan sangat baik (Sarah Len Mutiwak Siwa dalam Binus, 2020).


1.     Self-Awareness

Self-Awareness adalah kesadaran diri individu akan proses berpikirnya. Proses berpikir adalah pemikiran yang dimiliki individu, efek pemikiran tersebut terhadap individu, dan efek emosi terhadap perilaku individu. Kesadaran diri yang tepat membantu kita mengetahui bagaimana merespons secara efektif terhadap berbagai hal dan situasi. Hal ini memungkinkan individu untuk menghindari situasi yang tidak nyaman. Satu hal yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan harga diri Anda adalah membuat jurnal tentang pikiran, perasaan, dan tindakan Anda.

2.     Self-Worth

Self-Worth adalah keyakinan yang dimiliki seseorang tentang dirinya sendiri. Harga diri adalah pengakuan bahwa Anda layak terlepas dari pencapaian atau kualitas Anda. Anda tidak harus memenuhi standar tertentu atau melakukan apa pun untuk merasa layak.

3.     Self-Esteem

Berbeda dengan self-worth, self-esteem lebih terikat pada kualitas dan pencapaian yang dimiliki individu. Self-esteem yaitu dimana individu merasa puas dan nyaman dengan siapa ia sebenarnya, dimana ia berada, hingga hal-hal yang dimilikinya. Self-esteem seseorang dapat meningkat jika ia memiliki tingkat self-worth yang baik.

4.     Self-Care

Self-Care merupakan tindakan yang dilakukan seseorang untuk menjaga kesehatannya. Individu dapat melakukan hal-hal yang mereka sukai untuk menjaga kesehatan mereka. Mulailah dengan mendengarkan musik, menonton film, menghabiskan waktu bersama orang-orang yang membuatnya merasa nyaman, dan sebagainya.

Dengan adanya aspek tersebut, kita dapat meningkatkan kualitas self-love kita. Kita dapat menjadi diri sendiri yang lebih baik. Menurut psikolog Andrea Brandt Ph. D., M. F.T , self love adalah menerima apa yang disebut dengan kelemahan, menghargai apa yang disebut kekurangan karena hal ini menunjukkan sebagai sesuatu yang membuat kita menjadi diri sendiri, dan memiliki belas kasih terhadap diri kita sendiri.



Daftar Pustaka

Thompson, Z. (2016). Social Media and The Prob[1]lem with Self Love. Dikutip dari Huffpost. com website: https://www.huffpost.com/en[1]try/social-media-and-the-prob_b_1063984

Khoshaba, D. (2012). A Seven-Step Prescription for Self Love. Dikutip dari Psychology Today website: https://www.psychologytoday. com/us/blog/get-hardy/201203/seven-step-prescription-self-love

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun