Pemberian UMB sangat cocok diterapkan sebagai strategi dalam manajemen pakan ternak harian yang berkelanjutan. Monitoring akan terus dilakukan dalam beberapa hari ke depan guna mengetahui perubahan nafsu makan, aktivitas ternak, serta potensi peningkatan performa ternak secara bertahap.
Kepala Desa Duwet, Bapak Gogik, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif kegiatan yang berlangsung ini. “Kami berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa yang telah membawa ilmu dan praktik baru untuk warga kami. Harapannya, warga bisa melanjutkan pembuatan UMB ini secara mandiri ke depan, dan peternakan di Desa Duwet semakin berkembang,” ujarnya.
Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, diharapkan para peternak di Desa Duwet dapat lebih mandiri dalam menyediakan pakan tambahan yang terjangkau dan berkualitas. Langkah ini sekaligus mendukung terwujudnya SDGS 12 (Responsible Consumption and Production), Karena pembuatan Urea Molasses Block (UMB) merupakan inovasi yang mengubah limbah menjadi sumber daya bernilai tinggi, mendukung efisiensi produksi, serta mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan sumber daya alam. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi langkah nyata mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah untuk membantu menyelesaikan masalah nyata di masyarakat, khususnya dalam bidang peternakan skala rakyat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI