Mohon tunggu...
Satria Ade Mahendra
Satria Ade Mahendra Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menulis untuk merangkai pengetahuan lintas bidang dari ruang kelas, pasar, hingga hutan. Percaya bahwa belajar itu tidak punya batas, dan tulisan bisa jadi jembatan perubahan.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Kenari dalam Budaya dan Masyarakat, dari Simbol Harmoni hingga Sahabat Sehari-hari

2 September 2025   20:15 Diperbarui: 3 September 2025   10:39 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Kenari Jantan. (Sumber Gambar: Pixabay.com via kompas.com)

Burung kenari bukan hanya sekadar hewan peliharaan yang merdu kicauannya. Lebih dari itu, kehadirannya telah lama menjadi bagian dari budaya dan masyarakat, terutama di Indonesia. 

Sejak pertama kali diperkenalkan oleh bangsa Eropa pada abad ke-17, kenari cepat memikat hati karena suara khasnya yang lembut dan indah. Tidak heran jika kemudian burung mungil ini dianggap sebagai simbol ketenangan, kebahagiaan, sekaligus prestise bagi pemiliknya.

Dalam kehidupan masyarakat, kenari sering diposisikan sebagai representasi harmoni. Kicauannya yang riang dipercaya mampu mencairkan suasana, bahkan membawa semangat baru di pagi hari. 

Di banyak kampung, suara kenari menjadi latar alami yang menandai dimulainya aktivitas harian. Tak sedikit orang yang rela bangun lebih awal, hanya untuk mendengarkan merdunya nyanyian burung ini. Dari situlah kenari tumbuh menjadi bagian dari rutinitas sekaligus budaya sederhana masyarakat.

Selain itu, kenari juga menjadi simbol status sosial. Pada era tertentu, memiliki kenari dengan kualitas suara terbaik dianggap sebagai kebanggaan. Lomba kicau kenari yang masih populer hingga sekarang lahir dari tradisi ini. 

Di ajang tersebut, bukan hanya soal siapa yang punya burung paling gacor, melainkan juga wujud silaturahmi antarpecinta burung. Ada interaksi sosial yang terjalin, menghubungkan berbagai kalangan dalam satu hobi yang sama.

Kenari, simbol harmoni dalam budaya dan masyarakat. (ilustrasi generate AI)
Kenari, simbol harmoni dalam budaya dan masyarakat. (ilustrasi generate AI)

Kehadiran kenari juga punya sisi terapeutik. Banyak penelitian modern yang menyebutkan bahwa suara burung bisa menurunkan stres dan meningkatkan fokus. 

Di masyarakat urban, kenari menjadi pelarian dari kebisingan kota. Ia ibarat oase kecil di tengah kesibukan, memberi jeda dan ruang untuk merasakan ketenangan. Tidak jarang, kicau kenari dijadikan teman bekerja, belajar, atau sekadar menenangkan hati setelah hari yang melelahkan.

Dalam konteks budaya, kenari telah melampaui perannya sebagai peliharaan. Ia hadir sebagai sahabat yang menyatukan manusia dengan alam. Keindahan dan kelembutannya tidak hanya dinikmati secara pribadi, tetapi juga diwariskan sebagai tradisi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun